blank
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wakil Bupati Agus Santosa membezuk salah satu warga dukuh Kebon Baru, Desa Pucangan, Kartasura, Kamis (29/4/2021).

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Gaya blusukan Bupati Sukoharjo selama ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Terakhir, Bupati Etik Suryani mengajak Wakil Bupati Agus Santosa, melihat salah seorang warga dukuh Kebon Baru, Desa Pucangan, Kartasura.  Warga tersebut selama ini tergolek lemah tak berdaya akibat penyakit paru-paru.

Bahkan ibu rumah tangga tersebut, harus berdampingan dengan tabung oksigen.Sebab tanpa tabung oksigen itu, Winda akan merasakan kesakitan yang luar biasa.

Setiba di ri rumah yang sempit itu, bupati langsung masuk ke dalam dan berbincang dengan Winda terkait dengan penyakit yang dideritanya. Dengan nada bicara yang pelan, Winda menceritakan apa yang diderita dan latarbelakang keluarganya. Usai berbincang bupati meminta Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) memindahkan status kepesertaan BPJS Mandiri Winda ke BPJS yang dicover oleh Pemkab (PBI). Selain itu, bupati juga meminta agar Winda mendapatkan pengobatan yang ditanggung oleh APBD.

“Saya tahu kalau ada warga Pucangan ini menderita penyakit ini dari media sosial (Medsos). Kebetulan ada akun yang DM ke saya dan hari ini (Kamis,29/04/2021) datang ke sini untuk memastikan dan memberikan bantuan,” ungkap Bupati.

Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati yang turut hadir di Pucangan mengatakan, warga tersebut diagnosanya Benign neoplasma of bronkhus & lung, FNAB colli anterior dd ectopic thymoma dd Lymphoma Hodgkins.

“Memang ada kelainan pada paru-parunya. Pasien ini selama ini tidak masuk PKH dan BPJS mandiri. Tadi ibu bupati memerintahkan agar dimutasi ke BPJS PBI,” ungkap Yunia.

Budiyono, kepala desa Pucangan mengatakan, warganya tersebut merupakan salah satu warga kurang mampu. Dia merupakan ibu rumah tangga yang hidup dengan suami dan dua anak balita.

“Beberapa waktu lalu, Winda ini periksa ke salah satu RS yang ada di daerah Delanggu, Klaten. Di sana dia didiagnosa adalah masalah paru-paru yang kemasukan cairan,” jelas Budiyono.

Pada saat berobat di sana, pihak RS berhasil mengambil cairan yang ada di paru-paru sebanyak dua liter. Namun, penyakit itu tidak kunjung sembuh, sampai akhirnya dia dirujuk ke RS Dr Moewardi Solo. “Di RS ini diagnosanya juga sama, ada masalah di paru-paru yang kemasukan air,” imbuhnya.

Pihaknya mengucapkan terimakasih atas kepedulian bupati Sukoharjo dan wakil bupati terhadap warganya. Dia berharap, warganya tersebut nantinya mendapat pelayanan kesehatan yang baik dan memadai.

WIB