blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi Letkol Inf Asman Mokoginta dan AKBP Jury Leonard Siahaan saat mengunjungi keluarga almarhum Kopda TRB Maryono. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dua prajurit KRI Nanggala, Kopda TRB Maryono dan Serda Lis Wahyu Adiyas merupakan putera daerah Grobogan dan dinyatakan gugur dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402 beberapa hari lalu. Rasa duka masih menggelayut di wajah para keluarga kedua prajurit tersebut.

Bahkan, tangis pun pecah juga terdengar dari ibunda Kopda TRB Maryono dan Serda Lis Wahyu Adiyas saat dikunjungi orang nomor satu di Kabupaten Grobogan, Sri Sumarni, Rabu (28/4/2021).

Bupati Sri Sumarni didampingi Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta dan Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan mendatangi rumah orang tua kedua prajurit tersebut. Yakni di Desa Kalisari dan Rejosari, Kecamatan Kradenan.

Kedatangan rombongan Bupati ini dimaksudkan untuk mengucapkan bela sungkawa atas kepergian dua prajurit tersebut, sekaligus menghibur para keluarga yang ditinggalkan.

Selain itu, atas nama Pemkab Grobogan, Sri Sumarni memberikan santunan kepada pihak keluarga Kopda TRB Maryono dan Serda Lis Wahyu Adiyas yang diterima oleh masing-masing orang tuanya.

blank
Atas nama Pemkab Grobogan, Sri Sumarni menyerahkan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Foto : hana eswe.

“Tujuan kami datang ke sini untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas gugurnya Kopda Maryono dan Serda Lis Wahyu Adiyas saat melaksanakan tugas sebagai seorang prajurit TNI AL,” kata Sri Sumarni.

Bak keluarga sendiri, Sri Sumarni memeluk erat ibunda kedua prajurit ini. Dengan nada lirih, Sri Sumarni berusaha menguatkan ibunda Kopda TRB Maryono.

Hal yang sama dilakukannya saat mengunjungi keluarga Serda Lis Wahyu Adiyas. Tangis air mata tidak terbendung lagi dari kedua mata keluarga korban saat Bupati mengucapkan ikut berduka sedalam-dalamya atas kejadian tersebut. “Semoga amal ibadah beliau diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” katanya.

Dikatakan Bupati, seorang prajurit yang mati dalam bertugas akan dianggap syahid oleh Allah dan surga adalah jaminannya seperti yang diajarkan dalam agama Islam. “Sebagai keluarga dari prajurit TNI harus kuat dan tabah menghadapi kenyataan terburuk,” katanya.

Terkait dengan pendidikan para putra-putri korban KRI Nanggala 402 ini, Bupati menjelaskan pemerintah pusat telah berjanji untuj menanggung hingga jenjang S1.

Sementara itu, Yasmuri, perwakilan keluarga Lis Wahyu Adiyas mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati beserta rombongan yang sudah ikut mendoakan almarhum dan menguatkan keluarganya.

“Mudah-mudahan segala bentuk doa dan dukungan ini bermanfaat bagi keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum,” kata Kades Kalisari, Yasmuri yang mewakili keluarga korban.

Hana Eswe