blank
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani memberikan pemahaman pada penerima bantuan BPNT agar selalu mematui protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Tidak ingin kecolongan dan lengah terhadap penyebaran Covid-19, Bupati Sukoharjo Etik Suryani kembali blusukan memantau penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di sejumlah wilayah, Rabu (28/4/2021).

Selain memastikan penerima sudah sesuai dengan data yang ada, bupati perempuan pertama di Kabupaten berslogan Makmur itu juga mengedukasi masyarakat agar selalu menaati protokol kesehatan (Prokes). Sebab, hingga saat ini pandemi covid-19 masih terjadi.

“Jadi, selain proses penyalurannya, saya ingin tahu bagaimana penerapan prokes masyarakat. Ini penting karena untuk memutus rantai penularan virus,” ujar Bupati di sela-sela sidak.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengimbau masyarakat yang punya saudara atau keluarga yang merantau untuk tidak pulang dulu untuk menghindari penyebaran corona. Karena, yang didatangi di kampung biasanya sudah tua sehingga rentan terkena virus corona.

“Kalau kangen bisa video call dulu, intinya jangan pulang ke kampung agar angka corona bisa ditekan dan bisa segera selesai di Sukoharjo. Kalau corona selesai maka ekonomi bisa bangkit dan pulih kembali. Apalagi sudah muncul klaster pemudik di Nguter,” tambah Bupati.

Terkait dengan bantuan BPNT tahap 2 sendiri, total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mencapai 34.334. Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin mengatakan, penyaluran BPNT dilakukan di 98 e-warong yang tersebar di 12 kecamatan. Jumlah e-warong yang menyalurkan sudah bertambah dari sebelumnya 88 menjadi 98.
Sesuai data, 33.334 KPM penerima tersebar di 12 kecamatan. Rinciannya, untuk Kecamatan Baki 4.011 KPM, Bendosari 3.710 KPM, Bulu 2.993 KPM, Gatak 3.291 KPM, Grogol 5.998 KPM, Kartasura 4.096 KPM, Mojolaban 5.784 KPM, Nguter 3.759 KPM, Polokarto 5.872 KPM< Sukoharjo 4.782 KPM, Tawangsari 5.334 KPM, dan Kecamatan Weru 4.704 KPM.
WIB