blank
Komandan Kodim 0705/ Magelang Letkol (Arm) Rochmadi mengunjungi rumah orangtua dari Kapten Yohanes Heri Santoso di Dusun Ngadipuro 3, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang untuk menyampaikan duka cita yang mendalam. Foto; Yon

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Duka mendalam  menyelimuti keluarga besar Kapten  Yohannes Heri Santoso, salah satu awak kapal selam Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali  pada Rabu ( 21/4) lalu.

Rumah orangtua Yohanes Heri Santoso yang ada di Dusun Ngadipuro 3 RT 3  RW 9, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang tampak kosong. Karena, ayah korban yakni FX Kuntoro sejak Kamis ( 22/4) sudah berada di rumah anaknya yang ada di Sidoarjo, Jawa Timur.

Meskipun demikian, beberapa kerabat datang ke rumah kakak ipar Yohannes Heri Santoso yang letaknya berdampingan dengan orangtuanya.

blank
Kakak ipar almarhum Kapten Yohanes Heri Santoso, Agus Heri Listiono saat memperlihatkan foto dari almarhum. Foto: Yon

“Setelah mendengar berita tentang kapal selam Nanggala tenggelam, bapak ( FX Kuntoro) bersama dengan istri saya ( Nuning Lesmonowati) yang juga kakak dari Heri Santoso, saya antar ke Sidoarjo,” kata Agus  Heri Listiono,kakak ipar Yohanes Heri Santoso yang ditemui di Dusun Ngadipuro 3 RT 3  RW 9, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Senin ( 26/4).

Agus mengatakan, ayah mertuanya mengetahui sebuah kapal selam milik TNI AL yang hilang kontak dalam suatu latihan di perairan Bali pada Rabu ( 21/4) lalu.

Namun, ia tidak “ ngeh” ( menyangka) kalau di dalam kapal buatan Jerman tahun 1977 tersebut anak nomor duanya yakni Yohanes Heri Santoso, ada di dalam kapal selam tersebut.

Menurutnya, dirinya bersama ayah mertuanya baru mengerti, setelah istri korban yakni Listiyani memberikan kabar melalui telepon selular.

“Mendengar kabar itu, bapak sempat syok. Dan pagi harinya bapak dan istri saya, langsung saya antar ke Sidoarjo,” katanya.

Agus mengatakan, almarhum  pulang ke rumah orangtuanya yang ada di lereng Gunung Merapi pada Natal 2020 lalu.

Selain itu  sekitar dua minggu lalu, adik iparnya masih berkomunikasi dengan istrinya dan bapak mertuanya.

Dalam percakapan telepon tersebut,  almarhum tidak berpesan apa-apa. Melainkan hanya mengatakan, bahwa dirinya  habis dinas berlayar.

“Sekitar dua minggu lalu, masih sempat telepon bapak dan istri saya. Dan, hanya mengatakan bila dirinya habis berlayar,” ujarnya.

Ia mengakui, adik iparnya tersebut merupakan sosok  seorang yang supel .

Agus menambahkan, beberapa tahun lalu, adik iparnya tersebut  menjalani pendidikan di Jerman dan Korea Selatan untuk memperdalam pengetahuannya tentang kapal selam.

Menurutnya, Yohanes Heri Santoso merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan FX Kuntoro dengan MC Darwati.

Adapun kakak korban yakni Nuning Lesmonowati, kemudian dua adiknya yakni Ari Widiastuti dan Heri Suseno. Kedua adik korban tinggal di Kalimantan dan Bangka, Kepulauan Riau.

Sedangkan, almarhum   Yohannes Heri Santoso  meninggalkan seorang istri, Listiani dan empat orang anak. Ke empat anak tersebut yakni, Candra, Tasya dan Galuh. Selain itu, ia juga mempunyai seorang anak angkat yang bernama Samuel.

Duka Mendalam

Sementara itu, Komandan Kodim 0705/ Magelang, Letkol (Arm) Rochmadi mengunjungi rumah orangtua dari Kapten Yohanes Heri Santoso untuk menyampaikan duka cita yang mendalam.

“Kedatangan kami di rumah keluarga salah satu korban tenggelammnya kapal selam Nanggala 402, untuk menyampaikan duka cita yang mendalam,” kata Rochmadi.

Ia mengatakan, keluarga besar Kodim 0705/ Magelang berduka cita atas musibah tersebut, semoga almarhum  mendapatkan tempat yang terbaik di sisi- Nya.

Selain itu, untuk keluarga  agar diberikan ketabahan dalam menghadapi  cobaan tersebut. Yon