blank
Wakil Rektor III USM Dr Supari MT, Cindy Mustika Arumsari foto bersama Kepala SDN 3 Sikumpul Kalibening Banjarnegara Nur Idris MPd

SEMARANG – Lima mahasiswa Universitas Semarang (USM) mengikuti program Kampus Mengajar (KM) angkatan I Tahun 2021 yang dicanangkan Kemendikbud dan ditempatkan di Kabupaten Banjarnegara, Rembang, Kudus, dan Kota Semarang.

Kelima mahasiswa tersebut antara lain Cindy Mustika Arumsari, Dwi Nur Farichah, Bela Anggaraini, Sulvessy Sutono, Dwi Yuliana, dan Ratih Ambarwati dan semuanya merupakan mahasiswi semester enam program studi S1 Akuntansi USM

Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor III USM Dr Supari MT saat kunjungan program kampus mengajar di SDN 3 Sikumpul Kalibening Kab Banjarnegara pada Senin (26/4).

“Kami sangat apresiasi lima mahasiswa USM yang telah lolos seleksi dan mengikuti program Kampus Mengajar angkatan I Tahun 2021yang dicanangkan Kemendikbud, semoga dengan program ini USM bisa membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa” ungkap Supari.

“Program yang dihelat oleh Menteri Nadiem Anwar Makarim ini mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia menjadi guru dan mengajar siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) selama masa pandemi Covid-19” tambahnya.

Sementara Kepala Sekolah SDN 3 Sikumpul Nur Idris MPd mengatakan sangat berterima kasih atas kunjungan Wakil Rektor III USM sehingga memberikan motivasi bagai mahasiswa untuk semangat dalam berkarya dan mengabdi di sekolah.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya program kampus mengajar ini dan berterima kasih kepada USM yang telah mengirimkan mahasiswanya bergabung di SD kami Bersama mahasiswa lain dari Unnes dan UAD untuk mengikuti program ini” ungkap Nur Idris.

“Harapan kami program ini terus berlanjut karena sangat besar manfaatnya apalagi di tengah masa pandemi ini, seakan-akan anak didik kami menemukan kakak baru yang membantu dalam proses belajar mengajar dan memebrikan semangat dan motivasi bagi siswa dan guru” tambahnya.

Perlu diketahui bahwa Program Kampus Mengajar (KM) Angkatan 1 ini, berdasarkan data Kemendikbud, diikuti oleh + 36.000 mahasiswa PTS & PTN dari seluruh Indonesia, dan meloloskan 15.000 mahasiswa hingga seleksi tahap akhir.

Program KM 2021 ini menerapkan 2 sistem seleksi, yaitu seleksi administrasi dan seleksi Kebhinekaan yang sangat ketat. Sementara itu, masih menurut mas Menteri, kriteria SD yang masuk dalam daftar pilihan merupakan SD yang masih berakreditasi C dan terletak di kawasan 3T selama 3 bulan mulai 22 Maret hingga 26 Juni 2021.

USM sebagai salah satu PTS dengan jumlah mahasiswa terbesar di kota Semarang juga turut berperan serta menyukseskan program ini dengan lolosnya 5 mahasiswanya.

Cindy Mustika Arumsari selaku perwakilan mahasiswa USM yang lolos pada seleksi tingkat nasional ini mengatakan bahwa selama kurang lebih 3 bulan ke depan ia akan berada di lokasi penempatan di SD Negeri 3 Sikumpul Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah bersama 6 mahasiswa lain dari UNNES dan UAD Yogyakarta.

Masih menurut Cindy, program yang sudah berjalan hampir selama 1 bulan ini sangat memberikan pengalaman berharga baik secara mental, moral maupun akademik.

Karena selama kurang lebih 3 bulan ini mahasiswa akan digembleng untuk turut berkontribusi memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di tingkat Sekolah Dasar selama masa pandemi Covid-19 ini dengan terjun langsung di lokasi menerapkan sistem pembelajaran daring maupun luring.

“Proses pembelajaran yang dilakukan dengan sistem luring sesuai instruksi Mas Menteri Naidem tetap harus menaati protokol kesehatan, mulai ketika datang siswa diminta mencuci tangan, wajib memakai masker ketika ke sekolah, serta pengaturan jarak tempat duduk di dalam kelas” ungkap Cindy.

Sistem siswa berangkat ke sekolah juga dibagi jadwal, dengan kata lain tidak seluruh siswa berangkat pada hari yang sama namun dijadwalkan sesuai kelasnya. Jadi tiap kelas mungkin hanya akan berangkat ke sekolah 2-3 kali dalam seminggu.

Kendala yang paling sering dihadapi para mahasiswa ini di lapangan adalah susahnya sinyal jaringan internet di lokasi 3T ini dan ada beberapa SD yang belum terfasilitasi dengan ruang komputer untuk diakses siswanya.

Oleh karena itu masih banyak siswa yang belum melek teknologi. Selama pandemi berjalan setahun terakhir para siswa hanya diberikan tugas dengan kuantitas paparan materi dari guru yang sedikit.

Sehingga banyak diantara mereka yang kurang bisa menyerap materi pelajaran, bahkan ada yang hingga kelas 2 belum bisa membaca dan menulis.

Selain bertugas membantu para guru mengajar siswanya, seluruh peserta program KM 2021 ini juga dituntut untuk dapat berperan serta membantu proses administrasi di SD Negeri lokasi mereka diterjunkan untuk meningkatkan level akreditasinya dengan mengurus kelengkapan surat–surat dan borang–borangnya.

SD Negeri 3 Sikumpul misalnya, SD Negeri lokasi Cindy ditempatkan, sebenarnya pernah mendapatkan predikat akreditasi B.

Kepala Sekolah SD Negeri Sikumpul Bapak Nur Idris, S.Pd., M.Pd. mengatakan, salah satu penyebab akreditasi C yang diperoleh sekolahnya adalah tidak adanya guru yang fokus untuk mengurusi dokumen – dokumen serta administrasi saat proses pengajuan akreditasi.

Untuk itulah kehadiran para mahasiswa KM 2021 ini sangat membantu.

Saiful Hadi – USM