blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Kabag Kesra Wahib Tamam memberikan sambutana usai Shalat Tarawih di Masjid Baiturrohim Desa Krakal, Kecamatan Alian.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) –Bupati Kebumen Arif Sugiyanto  mengimbau warga di perantauan supaya menahan diri tidak mudik atau pulang kampung.

Bagi yang terlanjur, meski  merasa dirinya sehat, aturan protokol kesehatan tetap harus dijalankan yakni tetap harus menjalani isolasi atau karantina mandiri empat hari.

“Jangan sampai seperti  laporan di Kecamatan di Puring, ada warga yang pulang dari Bandung, bilang tidak sakit. Tapi ternyata menyebarkan virus. Jadi  sakit tidak sakit (pemudik) tetap harus dikarantina dulu,”jelasnya saat menghadiri Shalat Tarawih dan Silaturahmi di Masjid Baiturrohim Desa Krakal, Kecamatan Alian, Kamis (22/4) malam.

Bupati Kebumen itu menegaskan, bagi siapa pun warga yang sudah mudik ke Kebumen, tetap wajib melakukan karantina mandiri selama empat hati di rumah.

Acara dihadiri Kabag Kesra Setda Kebumen Wahib Tamam, Kabag Prokopim Eko Purwanto, Camat Alian Sugito Edi Prayitno, Forkopimcam Alian serta Pemerintah Desa Karakal dan tokoh Masyarakat setempat.

blank
Bupati Arif Sugiyanto bersama jamaah Shalat Tarawih Masjid Baiturrohim Desa Krakal, Alian.(Foto:SB/Ist)

Seperti diketahui, Pemerintah Pusat memberlakukan larangan mudik Lebaran yang semula akan mulai 6 hingga 17 Mei 2021, kini diperpanjang dari 22 April sampai 24 Mei 2021.

Kebijakan tersebut ditetapkan melalui Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021, yang diteken oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo pada 21 April 2021. Mengingat banyak masyarakat yang curi start untuk mendahului mudik dari awal.

Terkait hal tersebut Bupati Kebumen mengimbau kepada warganya yang masih berada di rantau agar ikut mematuhi aturan Pemerintah. Yakni dengan cara menahan diri agar tidak mudik pada Lebaran tahun ini demi kemaslahatan bersama.

Intensifkan Poskoa Jogo Tonggo

Guna mengantisipasi banyak pemudik yang mencuri start ke Kebumen, pihaknya akan mengintensifkan pengecekan para pemudik di posko-posko yang tersebar di 4 titik. Pemerintah kecamatan juga diwajibkan menggerakkan kembali program Jogo Tonggo hingga tingkat RT. Tujuannya memantau masyarakat yang pulang ke kampung halaman.

“Ketika ada masyarakat  pulang bukannya tidak boleh, silahkan yang sudah masuk tidak mungkin kita menyuruh untuk kembali lagi ke Ibu Kota atau ke mana. Jadi tetap di situ tapi empat hari. Tujuannya untuk menjaga kesehatan semuanya,”ujar Arif Sugoyanto.

Camat Alian Sugito Edi Prayitno mengatakakan, Kecamatan Alian yang membawahi 16 desa telah  bersiap menyambut para pendatang dari luar kota. Setiap desa di Alian akan menerapkan posko 24 jam dimulai dari H -10 Lebaran.

Dengan harapan para pemudik yang sudah terlanjur datang, akan dilakukan pendataan, di cek kondisi kesehatan dan sejarah kesehariannya apakah sudah divaksin atau pun pernah terpapar atay belum.

Imbauan juga telah d informasikan melalui paguyuban perantau agar tidak mudik.  Sedangkan yang terlanjur mudik agar menjaga kesehatan dan yang telah mudik tetap melapor ke posko, untuk dilakukan pendataan, penyemprotan dan diberikan informasi.

Komper Wardopo