blank
Konferensi Pemuda ASEAN-Italia yang berlangsung secara virtual pada 7-8 April 2021.Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Indonesia terus mendorong upaya penguatan kerja sama antarpemuda negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Italia, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini, dan memanfaatkan potensi kerja sama pascapandemi Covid-19.

Dorongan itu disampaikan Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani pada sambutan penutupan kegiatan The 1st Youth Conference on ASEAN and Italy Partnership for Development yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (8/4/2021).

Ia menuturkan bahwa jumlah pemuda di Italia usia 15-34 tahun mencapai sekitar 13,5 juta jiwa sementara di ASEAN 223 juta pemuda.

Baca Juga: Kim Jong Un Ingatkan Kelaparan 1990-an dan Serukan Kerja Keras

“Generasi muda ini adalah aset sekaligus pihak penting dalam mendukung upaya bersama kita menghadapi pandemi, dan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujar Dubes Esti seperti disampaikan dalam keterangan pers KBRI Roma, Jumat (9/4/2021).

Dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN Committee in Rome (ACR), Dubes Esti juga menjelaskan bahwa ia sangat menghargai masukan dan usulan-usulan menarik serta inovatif dari para pemuda yang disampaikan dalam communique rekomendasi.

“Kita akan meneruskan suara dan usulan para pemuda ini kepada pihak-pihak terkait dalam kerangka kerja sama ASEAN-Italy Development Partnership,” ujar dia, merujuk pada Kemitraan Pembangunan antara ASEAN dan Italia.

Baca Juga: Arkeolog Temukan ‘Kota Firaun Mesir kuno’ di Dekat Luxor

Dubes RI juga mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan konferensi serta partisipasi aktif dari sekitar 100 peserta kegiatan dari anggota ASEAN dan Italia.

“Kegiatan konferensi ini adalah bagian dari upaya kita untuk memberdayakan dan membangun generasi masa depan, memberikan mereka pengalaman dan pengetahuan, memperluas wawasan, serta memperkuat kerja sama antargenerasi muda. Energi, pandangan yang dinamis para pemuda ini jelas akan memberikan keuntungan pada penguatan kerja sama pembangunan ASEAN dan Italia,” tutur Dubes Esti.

Konferensi Pemuda ASEAN-Italia yang pertama kali ini telah menghasilkan butir rekomendasi (communique) yang berisi pandangan dan usulan peserta konferensi dalam tiga isu utama, yaitu kesehatan dan pandemi Covid-19, pembangunan berkelanjutan dan tantangan masa depan, serta pendidikan dan inovasi.

Baca Juga: Insiden Anti Asia di AS, KJRI Houston Pastikan Keamanan Para WNI

Butir-butir rekomendasi tersebut telah dibacakan oleh enam peserta terbaik konferensi, termasuk dua peserta dari Indonesia yaitu James Daniel (CIMSA UGM) dan Nasya Arkady (SMA Global Mandiri).

Kegiatan konferensi pertama para pemuda ASEAN dan Italia tersebut diselenggarakan secara virtual selama dua hari pada 7-8 April 2021.

Pada acara pembukaan dan penutupan konferensi, selain Dubes RI hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Italia Elisabetta Belloni, Ketua Asosiasi Italia-ASEAN (AIA) Romano Prodi, Direktur Jenderal Kemlu Italia Gabriella Biondi, Sekretaris Jenderal AIA Alescia Mosca, serta perwakilan Sekretariat ASEAN Rodora Babaran.

Baca Juga: Taiwan Lacak dengan Rudal Pesawat Penyusup China

Dubes Brunei untuk Italia yang berkedudukan di Prancis Datin Malai Hajah Yussof juga hadir dan menyampaikan sambutan dalam kapasitas Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN tahun 2021. Sementara, Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi meyampaikan pesan video pada saat penutupan konferensi tersebut.

Sebelum kegiatan konferensi, para peserta telah mendapatkan paparan kelas dan diskusi virtual sejak 10 Maret 2021 dari berbagai pihak di Italia dan ASEAN, antara lain lembaga kajian Italia Center for International Studies (CeSI), CSIS Indonesia, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Bali, Sekretariat ASEAN, Asosiasi Italia-ASEAN, ACR working group, ASEAN Youth Organization, serta International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).

Momentum kerja sama ASEAN dan Italia ditandai dengan pemberian status mitra pembangunan (development partner) kepada Italia pada September 2020. Keputusan tersebut disepakati para menteri luar negeri ASEAN pada pertemuan 9 September 2020.

Ant-Claudia