blank
Bupati dan Kapolres Wonosobo menggunting pita menuju lokasi napak tilas. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) -Lokasi napak tilas pejuang bangsa adalah tempat bersejarah yang harus diingat dan dihargai seluruh masyarakat Indonesia.

Jejak napak tilas ini harus dijaga dan dirawat, sebagai upaya melestarikan dan sebagai edukasi yang akan terus diberikan pada generasi penerus. Agar anak-cucu di masa depan, tidak lupa pada sejarah bangsa sendiri.

Demikian disampaikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, pada acara “Launching Napak Tilas Pejuang Pangeran Diponegoro” di Area Makam Kali Cutang Dusun Gedongan Desa Ngalian Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, Sabtu (3/4).

“Lokasi napak tilas adalah tempat bersejarah yang harus kita ingat dan hargai sebagai penerus bangsa. Tempat ini harus dijaga dan rawat. Sebagai upaya melestarikan dan jadi media edukasi bagi generasi selanjutnya. Agar anak-cucu di masa depan tidak lupa pada sejarah bangsa sendiri,” katanya.

Bupati menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peresmian Napak Tilas Perjuangan Pangeran Diponegoro. Sembari berharap generasi muda nantinya dapat lebih menghargai perjuangan pahlawan. Senantiasa merawat dan mengisi kemerdekaan dengan upaya yang positif.

Mengenal Sejarah

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menabur bunga di pusara Makam Kali Cuntang Ngalian Wadaslintang. Foto : SB/Muharno Zarka

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah, demikian diungkapkan oleh Presiden RI, Ir Soekarno. Dengan mengenal sejarah bangsa, generasi penerus bangsa akan semakin memahami poin penting perjuangan para pendahulunya,” ucap dia.

Karena itu, sambung Afif, wajib bagi generasi masa kini untuk memperingati hari-hari bersejarah dan pahlawan, hingga menghormati tempat-tempat yang memiliki arti penting bagi perjuangan pahlawan pendahulu.

Bupati Wonosobo berpesan kepada seluruh masyarakat dan generasi muda khususnya di Wonosobo untuk tetap mempertahankan budaya dan jati diri sebagai bangsa yang luhur. Menghormati perjuangan para pahlawan.

Sejarah, kata Afif, merupakan masa lalu yang tidak akan terulang. Tapi dari sejarah, generasi muda dapat banyak belajar mengenai nilai-nilai nasionalisme dari pendahulu. Memahami apa esensi dari memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

“Kita boleh mengenal budaya bangsa lain, namun jangan sekali-kali lupa akan jati diri bangsa sendiri. Jangan sampai generasi masa kini lupa sejarah masa lalu,” pungkasnya.

Muharno Zarka