blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menandatangani pembangunan zona integritas WBK dan WBBM bagi Bagian PBJ Setda. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Wonosobo beserta jajarannya, yang telah menyelenggarakan acara pencanangan pembangunan zona integritas wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bebas melayani (WBBM) dengan baik.

Sembari berharap seluruh karyawan dan karyawati Bagian PBJ Setda Wonosobo dapat senantiasa menjaga komitmen dan integritas demi mewujudkan tujuan mulia, yakni wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM).

Bupati meminta kepada Sekretaris Daerah untuk secepatnya merumuskan agar semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain di lingkungan Pemerintah Kabuputen Wonosobo harus segera menindaklanjuti dan melaksanakan pencanangan pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM.

Demikian ditegaskan Afif saat memipin apel karyawan dalam rangka pencanangan pembangunan zona integritas nenuju WBK dan WBBM bagi Bagian PBJ Setda setempat, di halaman Gedung Adipura Kencana, Senin (29/3/2021).

“Saya minta opini ini segera ditindaklanjuti ke OPD yang lain. Silahkan Sekda rumuskan dengan cepat semua OPD yang ada dilingkungan Pemkab Wonosobo harus segera mencontoh apa yang sudah dilakukan Bagian PBJ Setda hari ini,” perintahnya.

Menurut Afif, sebagai OPD sudah sepatutnya senantiasa meningkatkan perbaikan dibidang tata kelola birokrasi untuk mengoptimalkan kinerja. Fokus pada tugas dan fungsi dan hindari perbuatan yang menyimpang.

Karena, sambung dia, pembangunan zona integritas WBK dan WBBM merupakan salah satu bentuk implementasi reformasi birokrasi yang bertujuan untuk melaksanakan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien serta akuntabel.

“Sehingga pelayanan masyarakat dapat terlaksana secara cepat, tepat, dan profesional. Sebagaimana tercermin dalam tiga sasaran utama reformasi birokrasi yaitu birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel dan pelayanan publik yang prima,” tegasnya.

Afif berharap WBK dan WBBM jadi sasaran utama yang harus diwujudkan. Akan lebih baik jika tidak hanya di Bagian PBJ Setda yang hari ini mencanangkan pembangunan zona integritas WBK dan WBBM. Namun juga diterapkan oleh seluruh OPD di Pemka Wonosobo.

Komitmen Bersama

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika memberikan sambutan. Foto : SB/Muharno Zarka

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Wonosobo dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Suwondo Yudistiro yang mewakili Ketua DPRD menyampaikan, korupsi di Indonesia termasuk tertinggi di Asia Tenggara.

Menurutnya Suwondo, jika kembali ke jati diri bangsa, hal tersebut sangat bertentangan. Karena bangsa ini adalah bangsa yang berketuhanan dan beragama.

Maka tingginya angka korupsi di Indonesia ini bertolak belakang dengan nilai-nilai ajaran luhur yang dianut bangsa Indonesia.

Negara ini juga didirikan bertujuan untuk mencerdaksan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Tujuan mulia itu akan bisa tercapai jika komitmen penyelenggara negara benar-benar mengabdikan diri pada menyelenggarakan pemerintahan ini dengan sebaik-baiknya.

“ASN harus memiliki komitmen untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai abdi negara, abdi masyarakat, abdi pemerintah dengan sebik-baiknya. Sehingga bisa menuju cita-cita nasional pendiri bangsa ini,” tegasnya

Suwondo menambahkan, bangsa Indonesia lahir sebagai bentuk anti tesis terhadap penjajahan dari negara asing yang dianggap sebagai suatu pemerintahan yang korup dan menyengsarakan rakyat. Maka sudah barang tentu ASN yang hidup dan mengabdi kepada negara ini harus memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan negra.

“Komitmen semua elemen di pemerintahan seperti DPRD, Forkompimda dan ASN, adalah bersama meneguhkan dalam hati untuk tidak melakukan KKN. Tegas melaksanakan pembangunan zona integritas WBK dan WBBM,” ajaknya.

Pihaknya mengingatkan apapun yang dilakukan, pengabdian sebagai abdi negara dan masyarakat, semua pada hakikatnya akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Nilai spiritualitaas inilah yang tertinggi yang akan mengawasi. Semua harus berpegang teguh nilai agama, UUD dan aturan lainnya. Sehingga menjadi ASN yang baik dan nantinya akan berakhir husnul khtimah. Semoga komitmen ini bisa dijaga dan dipertahankan dengan baik,” pungkasnya.

Muharno Zarka