blank
Bito Wikantosa, Ir H Sudjadi dan M Hayim Afandi (dari kiri ke kanan) hadir dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Leadership Kepala Desa, tadi siang. Eko Priyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Setiap desa harus punya perencanaan yang matang untuk mengukur rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes)-nya berhasil apa tidak. Sekarang fungsi desa sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi.

Anggota Komisi V DPR RI Ir H Sudjadi mengatakan hal itu dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Leadership Kepala Desa dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila, siang tadi.

Anggota Fraksi PDI-P DPR RI itu selebihnya mengatakan, di Kabupaten Magelang ada 46 desa yang dinilai berprestasi baik. 46 desa itu tersebar di Kecamatan Candimulyo,Dukun, Kajoran, Mertoyudan, Muntilan, Ngablak, Ngluwar, Pakis, Salam, Salaman,Srumbung dan Windusari.

“Kalau sudah diberi penghargaan terus mau apa,” tanya dia kepada para kepala desa.

Dalam acara yang juga dihadiri Direktur PSD, Ditjen PDP Kemendes PDTT Bito Wikantosa, serta mantan Bupati Magelang dan Temanggung
KH Hasyim Afandi itu Sudjadi memaparkan, jumlah proyek dia tahun ini di wilayah Kabupaten Magelang ada ratusan. Antara lain 399 titik dari Kementerian Pekerjaan Umum, belum termasuk program Perhubungan dan Basarnas.

Politikus asal Kartasura itu selebihnya menegaskan, kalau kepala desa punya proyek pembangunan tetapi tidak bisa memanfaatkan dengan baik itu percuma. Kalau seperti itu tidak.layak sebagai kades tapi cuma perangkat desa.

Susun Perencanaan

“Type kepala desa seperti itu masuk kantor lebih dari pukul 10 juga tidak masalah. Tidak kerja tidak masalah,” katanya menyindir kades pemalas.

Maka dia minta kades sudah mulai menyusun perencanaan program kerja. Apakah desa ada sumber air minumnya. Kalau perlu akan diperjuangkan air minum desa atau yang berkaitan dengan air minum.

Ada juga program sanitasi desa. Tetapi harus ada air untuk menggelontor.

Kini juga ada peluang proyek TPS3R (tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle) untuk ukuran desa membangun kebersihan.
Juga ada Sanimas (sanitasi masyarakat). “Ada proyek baru sanitasi pesantren,” tuturnya.

Di sisi lain dia minta kades menunjukkan manfaatnya kepada masyarakat. Rakyat perlu diberi penjelasan.

Direktur PSD, Ditjen PDP Kemendes PDTT Bito Wikantosa dalam acara itu mengingatkan bahwa kades adalah pemimpin desa dan kepala pemerintahan desa.”

Saya sudah keliling ke 33 provinsi, yang menjadikan desa berhasil itu siapa. Kepala desa,” katanya.

Punya Data

Karena saat pilkades ada visi misi. Itu akan diwujjdkan selama menjadi kades. “Kecuali kalau kades copy paste,” katanya.

Maka kades harus bagaimana, menurut dia harus kuat, maju, mandiri dan punya data serta program sendiri. Selain itu demokratis.

Peran kades jadi pionir pembaharuan. Tidak bisa hanya sebagai penonton. Tetapi Jadi pemimpin yang jadi penggerak pembangunan.

Mantan Bupati KH Hasyim Afandi mengingatkan, segala sesuatu perlu dimusyawarahkan dulu.

Kades harus pakai perencanan, pelaksanaan dan kontrol. “Penduduk banyak yang tidak tamat sekolah dasar. Akhirnya kalau ada nilai- nilai baru sulit menyesuaikan,” katanya.

Sejalan dengan itu kades harus menyusun daftar skala prioritas. Tapi juga harus memajukan pendidikan dan kesejahteraan.

“Ingat janji ketika kampanye pilkades. Wujudkan itu,” tandasnya.

Eko Priyono