blank
Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose saat menghadiri kegiatan Rapat Dengar Pendapat yang pertama kalinya dengan Komisi III DPR RI. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose menghadiri kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang pertama kalinya dengan Komisi III DPR RI.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN memaparkan berbagai isu tentang narkoba hingga terobosan yang dilakukan untuk menanggulanginya.

Dr. Petrus menyampaikan bahwa upaya penanggulangan narkoba harus dilakukan secara holistik. Dengan Pemberantasan (hard power)  dan soft power melalui pencegahan.

Atau pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi, serta smart power melalui pengembangan IT.

Tagline baru ‘War on Drugs’ Kepala BNN menegaskan, perang melawan narkoba masih dalam bingkai human right dan sesuai koridor penegakan hukum yang profesional dan proporsional.

Arah kebijakan yang diambil adalah Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang profesional, peningkatan lembaga rehabilitasi.

“Pemberdayaan ketahanan masyarakat terhadap kejahatan narkotika, dan peningkatan sinergitas dengan pemangku kepentingan di level nasional, regional dan Internasional,” ungkap Dr. Petrus melalui rilisnya, Jumat(19/3/2021).

Sebagai implementasi dari P4GN, Kepala BNN memaparkan sejumlah program baik dari sisi pencegahan seperti desa bersinar, hingga langkah pemberantasan seperti interdiksi terpadu. Dalam perspektif, semua upaya yang dilakukan harus dari hulu ke hilir secara simultan.

Dari berbagai isu yang disampaikan, Kepala BNN juga menyoroti tentang permasalahan Lapas yang dipenuhi dengan kasus narkoba.

Data menyebutkan, lebih dari 70% penghuni Lapas itu berasal dari tindak pidana narkoba.

Oleh karena itulah, perlu upaya yang serius agar para pengguna itu direhabilitasi baik medis maupun sosial.

Saat disinggung tentang infrastruktur yang dimiliki BNN, Jenderal bintang tiga ini mengungkapkan, jika dibandingkan dengan negara lain, pada dasarnya BNN sudah lumayan.

“Tantangan yang dihadapi sangat kompleks seperti masuknya narkoba dari berbagai jalur laut. Oleh karena itulah, peningkatan infrastruktur terutama teknologi sangat diperlukan”, kata Petrus.

Masalah infrastruktur itu penting, tapi dengan kondisi saat ini, kita tetap akan bekerja maksimal sesuai dengan anggaran yang ada.

Para anggota Komisi III menyampaikan dukungannya kepada Kepala BNN untuk melakukan berbagai terobosan dalam menekan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Seperti disampaikan salah satu anggota Komisi III, Arteria Dahlan, bahwa figur Dr. Petrus R. Golose adalah tokoh penting yang punya reputasi tinggi.

Sehingga Kepala BNN yang baru ini diharapkan langsung tancap gas untuk melakukan upaya penanggulangan narkoba dengan tegas.

Ning