blank
Ketua DPC Partai Demokrat Wonosobo Mugi Sugeng ketika membacakan ikrar kesetiaan pada AHY. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua DPC Partai Demokrat Wonosobo Mugi Sugeng menyatakan seluruh kader partai di daerah tetap setia pada kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Saat ini demokrasi di negeri ini sedang diuji. Ada gerakan
pengambialalihan kepemimpinan partai demokrat (GPK PD) dengan cara-cara illegal. Inskonstitusional dan jauh dari etika serta moral politik,” serunya.

Hal itu disampaikan Mugi Sugeng di hadapan sejumlah kader Partai Demokrat, yang tengah mengikuti doa bersama dan ikrar kesetiaan terhadap partai di bawah kepemimpinan AHY, yang digelar di Kantor DPC Partai Demokrat setempat, Minggu (14/3).

Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh pengurus DPC, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Wonosobo, DPAC, organisasi sayap Partai Demokrat. Mereka bersepakat dan menandatangani ikrar kesetiaan pada Ketua Umum DPP Partai Demokrat, AHY.

Menurut Mugi, pada 1 Pebruari 2021, AHY melakukan jumpa pers dan menyampaikan pidato jika disinyalir ada gerakan oleh oknum
mantan kader Partai Demokrat yang akan melakukan kudeta yang
didukung salah satu pejabat tinggi negara, Moeldoko.

“Mereka mengatakan jika AHY bawa perasaan (baper). Namun kudeta itu kini benar-benar terjadi, dilakukan dengan cara-cara yang illegal dan inskontitusional. Yakni dengan melakukan kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat abal-abal, Jumat (5/3/ 2021) di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang Sumatra Utara,” sebutnya.

Tidak Hadir

blank
Seluruh kader Partai Demokrat Wonosobo menyatakan setia dan mendukung Ketua Umum DPP Partai Demokrat AHY. Foto : SB/Muharno Zarka

Sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Wonosobo, Mugi tidak menghadiri KLB illegal dan memberi mandat kepada siapa pun untuk mewakili partai menghadiri acara KLB palsu tersebut. Jika ada yang hadir atas nama DPC Partai Demokrat Wonosobo maka akan dibawa ke ranah hukum.

“Kamis , 4 Maret 2021 lalu, saya telah menandatangani surat kesetiaan pada Ketua Umum yang sah, AHY,
sesuai Kongres ke-5 tahun 2020 di Jakarta. Semua Ketua DPC dan Fraksi Partai Demokrat
se-Jateng juga mengadakan rapat di Semarang. Sehingga tidak ada satu pun Ketua DPC Partai Demokrat yang menghadiri KLB ilegal itu,” terangnya.

Dikatakan Mugi, kudeta tidak hanya ulah yang sewenang-wenang untuk merebut Partai Demokrat. Tapi sudah merusak demokrasi dan mengkhianati amanat reformasi. Menciderai nilai moral, etika, ahlak dalam berdemokrasi, berpolitik dan merupakan preseden buruk untuk generasi muda ke depan.

Di akhir acara penggurus DPC, Ketua DPAC dan Fraksi Partai Demokrat DPRD Wonosobo berikrar untuk setia, tunduk dan patuh pada konstitusi Partai Demokrat yang telah menetapkan AHY sebagai Ketua Umum yang sah dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum dan HAM.

“Bertekad untuk melawan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD). Meminta DPP Partai Demokrat untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang berkhianat dan melanggar etika politik,” tegasnya.

Juga berkomitmen untuk membangun dan membesarkan Partai Demokrat, sebagai partai yang setia memperjuangkan harapan rakyat.

Muharno Zarka