blank
Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono (bercaping) didampingi Bupati Kebumen Arif Sugiyanto (kiri) meninjau kampung garam rakyat di Desa Tlogopragoto, Kecamatan Mirit, Jumat 12/3.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN(SUARABARU.ID) – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mendorong petani garam di pantai selatan Kebumen menjual produk dan memasarkannnya secara  on line.

Mengapa? Menurut Sakti Wahyu Trenggono, penjualan garam secara on line dapat mempermudah penjual dan pembeli sehingga diharapkan penyerapan terhadap garam yang diproduksi bisa lebih maksimal.

Dengan demikian penghasilan petambak garam ikut meningkat.”Penjualan lewat on line itu sangat bagus. Kita harus dorong agar tidak ada tengkulak,” tegas Trenggono.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kebumen, Jumat (12/3). Kunjungan dilakukan di Kampung Garam Desa Tlogopragoto, Kecamatan Mirit, serta tambak udang dan konservasi penyu di Kalibuntu, Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong.

blank
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono didampingi Bupati Arif Sugiyanto, Kapolres AKBP Piter Yanottama, Dandim 0709 Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang dan Sekda Ahmad Ujang Sugiono.(Foto:SB/Ist)

Kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan disambut Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, serta pimpinan OPD terkait di jajaran Pemkab Kebumen.

Ketua Kelompok Usaha Garam (Kugar) ‘Cirat Segoro Renges’ Desa Tlogopragoto, Budi Santoso, menuturkan, penjualan garam melalui online dengan memanfaatkan media sosial sudah dilakukan. Namun diakui belum maksimal.

“Kami sudah jual lewat online tapi masih belum banyak. Kebanyakan yang beli datang langsung. Tapi kan ke depannya memang harus online. Kami harap ada pendampingan supaya pengemasan dan promosi yang dilakukan secara online lebih besar hasilnya,”ucap Budi Santoso.

Garam Piramid

Selain garam konsumsi, Kugar ‘Cirat Segoro Renges’ dengan 26 anggota, juga menghasilkan garam kosmetik. Harga jualnya Rp 30.000 sampai Rp 40.000 perkilogram. Pasarnya DI Yogyakarta hingga Lampung.

blank
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono dan jajaran KKP berfato bersama Bupati Arif Sugiyanto dan perwakilan petani garam Kebumen.(Foto:SB/Ist)

Saat ini, Kugar ‘Cirat Segoro Renges’ sedang mengembangkan produksi garam piramid. Garam ini memiliki harga jual lebih tinggi, mencapai Rp 250.000 perkilogram. Namun dibutuhkan infrastruktur rumah kaca yang sekarang belum tersedia di Kampung Garam.

Menteri Sakti Wahyu Trenggono mengapresiasi langkah petambak garam di Kebumen yang mau berkembang. Untuk itu dia meminta jajarannya membantu kelompok petambak menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan.

“Bisa dibuatkan nanti rumah kacanya. Satu blok dulu untuk model,”ujar Menteri Kelautan dan Perikanan  yang dalam kunjungan kerja di Kebumen didampingi sejumlah Pejabat Eselon I dan II KKP.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) KKP TB Haeru Rahayu menyataikan, pihaknya akan langsung melakukan konsolidasi internal membahas rencana pembangunan rumah kaca untuk produksi garam piramid.”Kami juga akan koordinasi dengan Pemkab Kebumen,”ujarnya.

Bupati Arif Sugiyanto berterima kasih atas kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan RI ke kampung garam di Kebumen. Pihaknya juga berharap dari kunjungan Menteri KKP dan jarannya menyemangari petani garam untuk terus maju dan berkembang. Bupati juga berharap agar ada bantuan kepada petani garam dalam pemasaran maupun teknologi produksi garam rakyat.

Komper Wardopo.