blank
Hasil krenova penjernih air yang disumbangkan untuk Galeri Alam Balitbang di Tidar Campur, (Bag Prokompim, PemkotMagelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kampung Warna-Warni di Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, menambah fasilitas baru untuk wisatawan. Yaitu Galeri Alam Balitbang (Badan Penelitian dan Pengambangan).

Galeri itu sumbangan dari Balitbang Kota Magelang. Antara lain berupa hasil-hasil lomba kreativitas dan inovasi (krenova) yang digelar setiap tahun pada bulan Maret hingga April.

Kegiatan itu diikuti puluhan peserta dari 17 kelurahan se Kota Magelang. Sepuluh krenova terbaik ditetapkan menjadi pemenang. Kemudian Balitbang menyeleksinya lagi untuk diikutkan ke lomba krenova tingkat Jateng.

‘’Setiap tahun peserta dari Kota Magelang pasti ada yang meraih juara tingkat Jateng baik dari juara favorit, juara utama maupun juara harapan. Penetuan pemenang ditetapkan melalui jumlah poling terbanyak,’’ kata Kepala Balitbang, Arif Barata Sakti, Jumat (12/3).

Arif bersama staf dan anggota Komisi C DPRD Kota Magelang Nickacorry Elza, Jumat (12/3) meninjau Galeri Alam Balitang tersebut.  ‘’Kami menyerahkan beberapa hasil krenova ke Tidar Campur untuk melengkapi fasilitas di kampung itu,’’ tuturnya.

Hasil krenova yang diserahkan, kata Arif didampingi Kabid Pengembangan Harmonisasi dan Inovasi Balitbang  Catur Adi Subagyo antara lain, pembangkit listrik tenaga surya on grade.  Ini langsung terhubung untuk penerangan Masjid Al Sirajd.

Warga Kota Magelang mengenalnya Masjid Ka’bah. Karena bangunannya mirip Ka’bah yang dibangun swadaya warga setempat serta para donatur. Dengan menggunakan tenaga surya menghemat 4 kwh/hari.

blank
Pembangkit listrik tenaga surta untuk emmbantu penerangan di Masjid Ka’bah, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

Berikutnya alat pembatas gerak sapi saat akan dipotong, tempat untuk melepas atau mengumbar burung, tanaman hidroponik, penjernih air, miniatur pesawat CN 235 dan berbagai aneka tanaman.

Sebelumnya, kata Ketua Pokdarwis Kampung Warna Warni Tidar Campur, Sagiyo,  kampungnya yang masuk RW 4 sudah memiliki beberapa fasilitas untuk wisatawan. Yaitu taman anggrek di RT 3.

Disamping anggrek pada umumnya, juga ada tanaman anggrek ‘fanda three color’ yang menjadi ikon Kota Magelang. Juga ada tanaman ikon Kota Magelang lainnya, yaitu dadap srep dan bunga kemuning.

Berikutnya sentra tahu di RT 4. Instalasi pengolah air limbah (Ipal) di RT 4. Selanjutnya Kampung Warna-Warni1, Masjid Kabah, Magelang Kuliner sertra Galeri Alam Balitbang di RT 1.

Fasilitas yang tersedia selain dari gotong royong warga, juga bantuan dari berbagai OPD Kota Magelang, BUMN dan Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma).

Kepala Balitbang  menerangkan, potensi Kampung warna-Warni bisa maju lagi. Apalagi sudah punya model, terutama dukungan masyarakat. ‘’Usul saya mumpung masih kecil membuat koperasi. Biasanya kalau sudah besar dan untungnya banyak dikhawatirkan ribut,’’ ungkapnya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang Nickacorry Elza meminta, Kampung Warna-Warni diharapkan mampu terus meningkatkan inovasi dan pariwisata. ‘’Terus dibangun kampung ini menjadi tempat wisata, supaya banyak wisatawan yang ke sini,’’ harapnya.

Ketua Pokdarwis Sagiyo mohon dorongan dan bimbingan dari semua pihak agar Tidar Campur berkembang termasuk juga Kampung Dudan. ‘’Galeri Alam Balitbang kami manfaatkan betul, karena menambah fasilitas di Kampung Warna-Warni,’’ ujarnya.

Sebelum pandemi, tambah Sagiyo setiap hari minimal dikunjungi 50 wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Sudah setahun ini tidak ada kunjungan, sehingga tidak ada pemasukan tambahan untuk warga.

Magelang kuliner yang biasanya ramai pengunjung, selama pandemi tutup. Rencananya dalam waktu dekat jika sudah zona hijau mungkin buka kembali.

 

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor  : Doddy Ardjono