blank
Kepala Biro Bebras Fastikom Unsiq Jateng di Wonosobo ketika menyampaikan materi tehnologi informasi. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 68 Guru MAN 1 Wonosobo mengikuti bimbingan (Bimtek) teknis Computational Thinking untuk persiapan pembelajaran tatap muka kepada siswa.

Materi Bimtek disampaikan ahli tehnologi informasi dari Fakultas Tehnik dan Kumputer (Fastikom) Universitas Sains Al Quran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo, Ruang Multimedia, madrasah setempat.

Bertindak sebagai pemateri Dian Asmarahati (Kepala Biro Bebras yang juga dosen Fakultas Tehnik dan Komputer Unsiq Jateng) dan Nahar Mardiyantoro (Ketua Program Studi Tehnik Informatika Unsiq Jateng). Keduanya merupakan ahli tehnologi informasi.

Kegiatan tersebut diawali dengan yel-yel lima nilai budaya kerja Kementerian Agama RI oleh Plt Kepala Tata Usaha MAN 1 Wonosobo, yaitu integritas, profesionalitas, tanggung jawab, inovasi dan keteladanan.

Kepala MAN 1 Wonosobo Warsam, Selasa (9/3), menyampaikan apresiasi atas peran serta guru dan tim ahli tehnologi informasi Fastikom Unsiq Wonosobo yang telah berbagi ilmu IT untuk pengembangan media dan metode pembelajaran secara cuma-cuma.

“Saya berharap sinergi ini akan memberikan pencerahan kepada guru-guru MAN 1 Wonosobo. Sehingga akan memberikan perubahan yang luar biasa dalam kegiatan pembelajaran di era digital ini dengan pendekatan dan media tehnologi infornasi,” katanya.

Computational Thinking

blank
Salah satu guru MAN 1 Wonosobo mendapat bimbingan tehnologi informasi dari tim IT Unsiq Jateng. Foto : SB/Muharno Zarka

Kepala Biro Bebras Fastikom Unsiq Jateng di Wonosobo, Dian Asmarajati mengatakan tujuan utama kegiatan CT ini antara lain adalah untuk meningkatkan kualitas pendikan melalui pengembangan tehnologi informasi.

“Kegiatan ini didukung google Indonesia dan Kementerian Agama RI. Kebetulan MAN 1 Wonosobo ditunjuk Kanwil Kemenag Jawa Tengah sebagai pilot project pengajaran era digital Indonesia melalui CT ini,” sebutnya.

Ketua Program Studi Tehnik Informatika Fastikom Unsiq Nahar Mardiyantoro menjelaskan bebras adalah merupakan sayap dari google yang bergerak di bidang sosial khususnya pendidikan yang akan mengajak dan mengarahkan guru dan siswa untuk berpikir secara komputasi.

“Di tengah pandemi global Covid-19 ini, tentu pembelajaran digital yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa sangat dibutuhkan. Kami hadir dan membantu guru-guru MAN 1 Wonosobo selaku garda terdepan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran,” ujarnya.

Pihak berharap usai mengikuti kegiatan Bimtek CT ini guru semakin inovatif dan kreatif dalam PJJ seperti saat ini ataupun kelak saat tatap muka dan berdampak makin berprestasinya siswa siswi MAN 1 Wonosobo.

Salah satu peserta Bimtek CT Ma’ruf merasa sangat senang dan tercerahkan dengan adanya kegiatan ini.
Harus tetap ada pendampingan dari tim Biro Bebras Fastikom Unsiq kepada guru-guru peserta bimtek ini, sehingga kesalahan yang muncul dapat diminimalisir.

“Inti dari CT adalah guru dan siswa mampu berpikir lebih logis, efektif, efisien dan optimal. Guru juga dilatih bagaimana membuat soal dalam bentuk quiz melalui aplikasi Quizziz yang akan sangat menyenangkan siswa,” harapnya.

Muharno Zarka