blank
Petugas pemadam kebakaran saat melakukan pendinginan di lokasi yang terbakar. Foto : hana eswe / ist

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Insiden kebakaran juga terjadi di pos hutan milik PT Perhutani di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Minggu (7/3/2021) petang.

Pos yang terletak di Dusun Kaliceret itu terbakar sekitar pukul 17.30 WIB. Dari informasi yang diperoleh, kobaran api kali pertama diketahui Pujio (49), mandor Bio Massa PT Perhutani yang baru saja pulang dari Kedungjati. Kepulan asap itu terlihat dari belakang pos PT Perhutani Gunung Kendeng tersebut.

Pujio bersama rekannya, Arafiq (39), langsung berhenti di lokasi kejadian dan memeriksa pos tersebut. Ternyata didapati tumpukan sampah di belakang pos tersebut terbakar.

Tak hanya itu, bagian belakang pos berbahan kayu mahoni dan kayu sengon dengan ukuran lebar 4 meter, panjang 6 meter dan tinggi 3 meter itu ikut terbakar.

Peristiwa kebakaran ini dibenarkan Kapolres Grobogan, AKBP Jury Leonard Siahaan. Pihaknya menjelaskan, kedua petugas dari Perhutani sempat melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Beberapa menit kemudian, armada damkar dari Pos Gubug sampai ke lokasi kejadian dan memadamkan api.

“Api berhasil dipadamkan pukul 18.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil mencapai Rp 10 juta,” jelas AKBP Jury.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut AKBP Jury, pos tersebut biasa dijadikan tempat tongkrongan para pemuda. Diduga ada yang merokok dan puntungnya lupa dimatikan menyebabkan api menjalar hingga membakar sampah serta bagian belakang pos tersebut.

“Kami imbau kepada warga agar tetap waspada dengan bahaya kebakaran. Terutama di wilayah hutan. Jangan bermain-main api di sekitar benda-benda yang mudah terbakar. Terlebih untuk kaum pemuda agar tidak nongkrong di musim pandemi ini. Selain untuk memutus penyebaran virus Covid-19, juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti peristiwa kebakaran, kemarin,” imbau AKBP Jury.

Hana Eswe