blank
Seorang warga memakai masker wajah duduk di halte bus di sebelah pedoman keselamatan yang dipasang sebagai tindakan pencegahan wabah Covid-19, di Auckland, Selandia Baru, (31/8/2020). Antara

WELLINGTON (SUARABARU.ID) – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pemerintahnya akan mengakhiri karantina wilayah atau lockdown di kota terbesar Auckland pada Minggu, menyusul hanya ditemukannya satu kasus virus corona.

Ardern memberlakukan lockdown di kota berpenduduk dua juta itu pada Sabtu (27/2/2021) lalu, melanjutkan respon “ketat dan dini” pemerintah yang dilakukan selama krisis virus corona.

Dua kasus lagi yang ditularkan secara lokal dilaporkan menyusul pemberlakuan tersebut, tetapi tidak ada kasus baru yang dilaporkan dalam lima hari terakhir.
“Kita mungkin tidak berada dalam posisi yang menghancurkan seperti yang dialami sebagian besar dunia, tetapi strategi eliminasi dapat terasa seperti kerja keras dan rasa lelah sangatlah wajar,” kata Ardern dalam konferensi pers pada hari Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Jepang Akan Perpanjang Keadaan Darurat Untuk Tokyo Hingga 21 Maret

“Covid-19 adalah kerja keras untuk semua orang. Terima kasih telah berjuang sekali lagi.”

Pendekatan Ardern telah disebut sebagai alasan Selandia Baru menjadi salah satu negara paling sukses di dunia dalam mengendalikan penyebaran virus corona, tetapi penutupan terbaru telah dikritik oleh beberapa orang di media sosial karena beberapa acara olahraga dan budaya harus dibatalkan.

Ardern mengatakan Auckland akan bergerak ke level waspada dua setelah karantina wilayah berakhir pada pukul 6 pagi, Minggu waktu setempat, turun dari level siaga 3 yang mengharuskan orang untuk tetap berada di dalam gelembung rumah tangga mereka saat tidak di tempat kerja atau sekolah.

Wilayah negara lainnya akan beralih ke tingkat siaga satu, level yang paling rendah.

Selandia Baru telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus virus corona dan 26 kematian sejak dimulainya pandemi.

Ant-Claudia