blank
Annalisa Malara, dokter yang mendiagnosa pasien Italia pertama dengan COVID-19, bersama dengan dr. Ricevuti, Sabtu (20/2/2021), berpose untuk foto di Rumah Sakit San Matteo di Pavia satu tahun setelah Codogno menjadi pusat penyakit virus korona (COVID-19) di Eropa, Italia, Kamis (18/2/2021). Foto diambil tanggal 18 Februari 2021. Antara

MILAN (SUARABARU.ID) – Italia pada Kamis (4/3) melaporkan 339 kematian akibat infeksi virus corona, sementara penghitungan kasus baru harian COVID-19 naik menjadi 22.865 dari 20.884 sehari sebelumnya, kata kementerian kesehatan.

Pada sehari sebelumnya, Rabu (3/3), Italia melaporkan 347 korban jiwa akibat COVID-19.

Sebanyak 339.635 tes COVID-19 dilakukan dalam satu hari terakhir di negara itu, dibandingkan dengan 358.884 sehari sebelumnya, menurut kementerian kesehatan.

Italia telah mencatat 98.974 kematian terkait dengan COVID-19 sejak wabah penyakit itu muncul pada Februari tahun lalu.

Jumlah korban jiwa akibat COVID di Italia adalah tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris dan tertinggi ketujuh di dunia. Italia hingga saat ini telah melaporkan hampir 3 juta kasus infeksi virus corona.

Pasien COVID-19 di rumah sakit — tidak termasuk mereka yang dalam perawatan intensif — mencapai 20.157 orang pada Kamis, yakni naik dari 19.763 orang pada sehari sebelumnya.

Ada 232 penerimaan baru ke unit perawatan intensif, naik dari 222 pada hari Rabu. Jumlah pasien perawatan intensif meningkat menjadi 2.475 dari sebelumnya 2.411.

Ketika gelombang kedua epidemi Italia meningkat dengan cepat pada paruh pertama November, penerimaan rumah sakit meningkat sekitar 1.000 per hari, sementara okupansi perawatan intensif meningkat sekitar 100 per hari.

Ant/Muha