blank
Salah satu lansia di Kelurahan Jetis, Kabupaten Sukoharjo mendapat vaksinasi corona, Jumat (5/3/2021)

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Program vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) di Sukoharjo mulai dilaksanakan, Jumat (5/3/2021). Pencanangan vaksinasi corona untuk lansia dilakukan Bupati Etik Suryani di Desa Kateguhan, Tawangsari dan Kelurahan Jetis, Sukoharjo.

Penerima vaksin sendiri sebelumnya telah melalui screnning dan didata oleh Posyandu lansia yang ada di masing-masing desa. Di Kelurahan Jetis, Sukoharjo terdapat 160 lansia, sedangkan di Desa Kateguhan, Tawangsari ada 300 orang. Sehingga total lansia yang divaksin gelombang pertama sebanyak 460 orang.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, pelaksanaan lansia di Kabupaten Sukoharjo berbeda dengan daerah lain. Sebab, basis penerima vaksin menggunakan data posyandu lansia.

“Saat ini Sukoharjo telah menerima 1.200 vial vaksin, satu vial vaksin berisi 10 dosis. Sehingga total ada 12.000 dosis. Untuk pelaksanaan vaksinasi tahap dua dengan sasaran petugas pelayanan publik yang mencapai 19.313 orang. Sehingga, dosis vaksin yang diterima tersebut masih kurang,” jelas Yunia.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menjelaskan, Pemkab Sukoharjo menaruh perhatian liar biasa terkait pandemi virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan meski belum bisa menekan angka kasus positif corona secara signifikan sehingga meresahkan masyarakat.

Menurutnya, adanya pandemi virus corona membuat aktivitas masyarakat terganggu dan berdampak pada perekonomian masyarakat. Untuk itu, prograk vaksinasi corona diharapkan dapat menekan angka kasus positif corona. Terkait vaksin sinovac yang digunakan, Bupati berpesan agar masyarakat tidak perlu ragu dan khawatir. Pasalnya, vaksin sinovac sudah dinyatakan aman dan bermanfaat oleh BPOM dan dinayatakan halal oleh MUI.
“Ada tiga tahap dalam proses vaksinasi ini, pendaftaran, screnning dan vaksinasi. Selama skrening banyak lansia yang tidak lolos sehingga vaksinasinya ditunda,” ujarnya.

Namun demikian, bupati menegaskan meski sudah divaksin, tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Sebab vaksin bukan cara yang pamungkas dalam mengatasi pandemi. Dalam kesempatan itu, bupati Etik juga berinteraksi dengan lansia penerima vaksin. “Divaksin boten sakit tho mbah? Ampun wedi nggih sik penting sehat,” sapa Etik pada salah satu lansia.

WIB-mul