blank

Oleh:  Cahyaning Adiarti

blankPERANAN guru yang menjadi ujung tombak pendidikan sangatlah penting. Sebuah ungkapan menyatakan “metode lebih penting dari materi pembelajaran dan guru jauh lebih penting dari segalanya”.

Untuk itulah artikel ini sengaja penulis beri judul “Guru Idola di Sepanjang Masa”.  Penulis mencoba menyampaikan bagaimana menjadi guru idola yang sesungguhnya meskipun usia sudah tidak muda. Meskipun ada tantangan dengan kurikulum yang terus berubah menyesuaikan perkembangan zaman.  Idola dalam artian memiliki kemampuan profesional yang baik, serta ditunjang dengan kepribadian yang dapat menjadi teladan bagi peserta didik.

Sosok  ideal  seorang guru diharapkan  mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara menyeluruh. Karena  guru  adalah figur yang secara langsung dijadikan contoh  bagi peserta didik, maka ungkapan guru wajib digugu dan ditiru sangatlah pantas apabila guru mampu mencerminkan pribadi guru yang ideal

Guru ideal setidaknya memiliki tiga prasyarat, yaitu pertama mempunyai visi misi, punya mimpi/imajinasi, dan berwawasan luas dalam menjalankan tugas di tengah perubahan dan persaingan global yang sangat sulit diprediksi.

Kedua, memiliki keterampilan manajemen  guna memimpin proses perubahan dalam pendidikan yang diberikan dan tertuang dalam program nyata. Ketiga, guru harus memiliki integritas yang kuat, sesuai antara ucapan dan tindakan sehingga menjadi panutan bagi peserta didiknya.

Tugas seorang guru saat ini sangatlah berat karena mendidik peserta didik dalam kondisi melemahnya moralitas dan karakter budaya bangsa. Dalam sebuah sistem pembelajaran, peranan seorang guru sangatlah menentukan.

Harus Piawai

Sebuah ungkapan menyatakan bahwa metode atau cara pembelajaran lebih penting daripada materi pembelajaran dan guru jauh lebih penting dari segalanya. Ungkapan ini mengandung makna bahwa seorang guru harus menguasai materi pembelajaran dan piawai dalam melaksanakan pembelajaran.

Oleh karena itu  untuk mempersiapkan calon guru yang profesional melalui berbagai pelatihan dan studi lanjutan sangatlah penting. Seorang pakar berpendapat ”jadilah guru atau tidak sama sekali”. Jadilah guru dengan berbekal kompetensi dan profesi sebagai guru, bila tidak, lebih baik tidak sama sekali. Peran dan profesi guru bukanlah permainan.

Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan, keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan diri dan juga peserta didiknya melalui kegiatan belajar-mengajar.

Guru sebagai pendidik atau pun pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Tugas guru yang utama adalah memberikan pengetahuan , sikap/nilai, dan keterampilan  kepada peserta didik, tugas guru juga sebagai pembimbing proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut guru harus memiliki banyak inovasi sebagai suatu gagasan  baru yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Guru Harus Kompeten

Guru harus memiliki kompetensi, kompetensi guru dibagi dalam tiga ranah yaitu: (1) Kompetensi kognitif yaitu kemampuan dalam bidang intelektual seperti pengetahuan tentang belajar-mengajar, (2) Kompetensi afektif yaitu kesiapan dan kemampuan guru dalam berbagai hal yang berkaitan dengan tugas profesinya yaitu menghargai dan mencintai pekerjaannya, (3) Kompetensi psikomotorik, yaitu kemampuan dalam berperilaku seperti membimbing dan menilai.

Kompetensi sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan aktivitas tenaga kependidikan. kompetensi guru terdiri dari.  (1) menguasai bahan pelajaran, (2) mengelola program belajar mengajar (3)  mengelola kelas, (4) menggunakan media atau sumber belajar (5) menguasai landasan kependidikan, (6) mengelola interaksi belajar mengajar, (7) menilai prestasi belajar, (8) mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan, (9) menyelenggarakan administrasi sekolah, dan (10) mengadakan penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kepribadian guru juga merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar peserta didiknya. karena  kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia dapat menjadi pendidik yang baik dan menjadi idola bagi peserta didiknya.

Guru sangat menentukan proses keberhasilan peserta didik. Untuk itu guru harus melakukan beberapa hal diantaranya: (1) Jelas dalam menyampaikan informasi, (2) Mampu  membuat variasi tugas, (3) Mempunyai sifat hangat dan antusias dalam berkomunikasi, (4)  Berorientasi pada tugasnya, (5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mempelajari tugas yang ditentukan, (6) Memberikan komentar­-komentar yang terstruktur, (7) Memberikan kritik yang membangun dan menghindari kritik yang bersifat negative pada siswa, (8) Mampu  menumbuhkan keterampilan bertanya, (9) Mahir menentukan tingkat kesulitan pelajaran, (10) Mampu mengalokasikan waktu mengajarnya sesuai dengan alokasi waktu yang sudah direncanakan dalam rencana pembelajaran.

Beberapa langkah yang diperlukan oleh guru untuk menjadi guru idola yaitu memiliki kompetensi profesional. Pertama  memahami tujuan pembelajaran, memadukan pengembangan ilmu dan karakter bangsa yaitu menciptakan pribadi yang paripurna.  Kedua  memahami dasar-dasar  pengembangan kompetensi professional guru. Ketiga adalah keterampilan mengajar sehingga mampu mengembangkan pembelajaran bermakna baik dari sisi metodologi, pendekatan maupun sistem penilaiannya.

Guru idola sepanjang masa akan dicintai saat Ia ada, dirindukan saat tidak ada dan selalu dikenang setelah tiada.

Cahyaning Adiarti S.Pd, Kepala SDN 1 Boloh, Toroh, Grobogan