blank

SEMARANG (SUARABARU.ID) Prof. Dr.Miyasto,SU terpilih secara aklamasi menjadi ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Universitas Semarang (USM).

Kedudukannya menggantikan posisi ketua yayasan sebelumnya yakni Alm Prof.Dr.Muladi, SH.

“Bagi saya pribadi siap menerima tugas, dan bangga mendapatkan kepercayaan itu, “ujarnya.

Prof Miyasto merasa mengemban sebagai Pembina Yayasan Alumni Undip merupakan tugas berat untuk melanjutkan visi yang telah dibangun pendahulunya.

Dia yakin dengan kerjasama seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) di tingkat Universitas dapat mencapai visi tersebut.

“Tugas disampaikan kami semua sesuai dengan yang pada visi USM yakni Menjadi Universitas yang menghasilkan sumber daya insani yang profesional dan beradab serta berkeindonesiaan, berwawasan teknologi infromasi dan pembangunan berkelanjutan yang mampu bersaing baik secara nasional maupun global, “jelasnya.

Menurutnya, untuk mencapai visi yang telah terbentuk diperlukan evaluasi diri atau analisis SWOT.

Pihaknya telah mendefinisikan hasil analisis tersebut berupa kekuatan dan kelemahan USM, serta tantangan eksternal yang akan dihadapi.

“Kami menyadari menghadapi tangan serius kedepan dimana tingkat persaingan universitas yang sangat kuat, tidak hanya di dalam negeri melainkan universitas luar negeri telah masuk ke Indonesia, “tuturnya.

Prof Miyasto menuturkan saat ini dihadapkan dengan dinamika lingkungan strategis yang cepat berubah. Terutama dalam hal teknologi informasi.

“Kalau kita lihat sekarang berada di era revolusi industri 4.0. Bahkan Jepang telah berada di era revolusi industri 5.0. Kita mengejar ke sana,”tutur dia.

Menghadapi tantangan tersebut, USM telah mendeskrisipkan key success facktor atau kunci sukses utama yaitu kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Saat ini USM telah memiliki banyak mahasiswa. Oleh sebab itu perlu didukung SDM yang memadahi.

“Tidak hanya dikalangan dosen saja, tetapi tenaga administrasi kependidikan harus memadahi , “imbuhnya.

Menurut dia, kedepannya dosen maupun tenaga administrasi kependidikan tidak hanya mampu dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi saja. Mereka harus mampu membangun karakter mahasiswa yang profesional berdasarkan iman, dan taqwa.

“Orang pintar kalau moralnya tidak bagus tidak menjadi kontributor terhadap pembangunan nasional. Inilah yang dibangun di USM, ” tutur dia.

Dikatakannya, adanya perubahan kebijakan pemerintah sangat diperlukan antisipasi USM. Tuntutan yang saat ini dihadapi adalah mandiri belajar dan belajar mandiri.

“Sekarang sudah dimulai dan dilakukan Rektor, “ujar dia.

Tidak hanya itu pandemi corona merupakan tantangan yang saat ini dihadapi. Adanya vaksi Sinovac diharapkan akan terjadi penurunan masyarakat yang terpapar covid 19.

“Mudah-mudahan pada pertengahan tahun ini kami bisa buka kelas-kelas yang lainnya, “tuturnya.

Prasarana Memadahi

Prof Miyasto mengatakan di tengah tantangan yang dihadapi, pemimpin telah mempersiapkan infrastruktur memadahi di kampus USM. Terlebih telah banyak gedung-gedung baru di kampus USM.

“Ini merupakan modal pokok yang perlu didayagunakan dengan dukungan SDM, “imbuhnya.

Lanjutnya yang perlu ditingkatkan adalah kualitas SDM dari sisi ilmu pengetahuan, kecerdasan intelektual (IQ), dan kecerdasaan Emosional (EQ). Hal itulah yang harus ditingkatkan di masa mendatang.

“Namun yang paling penting adalah kualitas SDM dan proses belajar mengajar, “ujarnya.

Baginya adanya pandemi corona membuka cakrawala bahwa terdapat kuliah-kuliah yang tidak harus dilakukan dengan tatap muka. Hal ini terjadi peningkatan belajar mengajar secara efisien.

“Jadi mata kuliah yang sifatnya hafalan bisa diajarkan melalui sistem online dengan memberikan tugas-tugas. Namun jika mata kuliah pratikum harus dilakukan melalui offline, “terangnya.

Tidak hanya itu, Prof Miyasto meminta kemampuan bahasa harus ditingkatkan. Terlebih dalam hal penulisan jurnal.

“Kami akan tingkatkan kemampuan tidak hanya dosen saja, tapi para karyawan, “ujar dia.

Ia menuturkan dari sisi kesejahteraan karyawan juga telah diperhitungkan dalam kualitas SDM. Hal tersebut telah disiapkan para pendiri USM.

“Paara pendiri sudah menyiapkan dasarnya. Saat ini kami yang melanjutkannya, “pungkasnya.

Saiful Hadi – USM