blank
Ada patung kuda menarik kereta di Pantai Ombak Mati. Instagramable. Foto: wied

Ada Kereta Ditarik Kuda Kayu

Di pinggiran pantai itu banyak terdapat kafe atau tempat makan-minum bagi pengunjung. Yang suka kelapa muda, ada juga penjual yang menyediakannya.

Yang menarik juga, di pasir putih tepian pantainya terpasang hiasan-hiasan buatan.

Ada yang kereta kuda yang dipajang di sana. Tentu tidak ada kuda yang sedang menariknya. Sebagai pengganti kuda tersebut, dipasanglah patung kuda dari kayu-kayu perca. Jadi, kita bisa berfoto dengan memegang kepala kuda, seakan kita menuntun kereta di pantai yang indah.

Ada juga ayunan. Kita bisa bersantai memandang laut sambil berayun-ayun. Angin sepoi yang berhembus akan menjadikan kita merasa begitu nikmat, ada sedikit kesejukan di pantai yang pada saat matahari terik tentu sangat panas.

Apalagi bila kita berada di sana senja hari. Terlebih bila cuaca cerah. Kita bisa menikmati keindahan matahari terbenam. Cahaya jingga yang makin lama makin meredup, kemudian pelan-pelan bola merah matahari itu seakan tenggelam di laut, di ujung cakrawala.

Bagi pengunjung yang tidak berasal dari pantai, tentu akan merasakan keasyikan berada di sini. Pasir putih itu juga menyimpan kulit lokan (semacam kerang-kerangan). Kadang-kadang ditemukan yang berukuran cukup besar, dengan bentuk yang sangat eksotis.

Juga bebatuan karangnya yang bisa dikumpulkan, lalu dijadikan oleh-oleh. Bagi penggemar akuarium, bebatuan karang ini bisa dijadikan hiasan. Juga kulit lokan yang berbentuk sangat indah dan eksotis itu. Oleh-oleh yang tak harus dibeli.

Pantai Ombak Mati memang berbeda dibanding Bandengan, yang tidak jauh dari sini. Bandengan sudah dikelola lebih profesional, dan sudah dikenal lama sebagai pantai wisata.

Pantai Bandengan sudah ada gerbangnya, dan kita masuk dengan membayar lalu mendapatkan tiket. Dalamnya juga sudah ditata sedemikian rupa. Bahkan juga ada beberapa hotel yang bisa digunakan untuk menginap atau bahkan pertemuan.

Tetapi di Ombak Mati, relatif masih lebih banyak keasliannya. Wajarlah kalau ada tempat makan atau kafe-kafe di pinggirnya. Tetapi pantainya masih asli.