blank
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Kamis (25/2). Antara

SLEMAN (SUARABARU.ID) – Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) akan melakukan pemantauan kawasan hutan di lereng Gunung Merapi terutama di sisi barat untuk melihat tingkat kerusakan vegetasi akibat terdampak erupsi pada tahun ini.

“Pemantauan akan kami lakukan dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) untuk bisa melihat detail kerusakan vegetasi yang berada di lereng Gunung Merapi di sisi barat daya,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Pujiati di Sleman, Jumat (26/2/2021).

Menurut dia, pemantauan kerusakan vetegasi tersebut dilakukan setelah beberapa kali terjadi erupsi Gunung Merapi dengan luncuran guguran lava pijar maupun awan panas di sisi barat daya Merapi.

Baca Juga: Yogyakarta Godok Aturan Pembatasan Lebih Ketat di Kelurahan Zona Merah

“Pemantauan dilakukan juga untuk menentukan langkah yang harus dilakukan pascaerupsi nanti, saat ini Gunung Merapi masih beberapa kali erupsi dan meluncurkan guguran material vulkanis,” katanya.

Ia mengatakan, pemantauan dengan pesawat tanpa awak tersebut juga untuk mendapatkan gambaran atau hasil visual terkini hutan di bawah supervisi BTNGM yang terkena dampak dari material guguran Gunung Merapi.

“Kami harus tahu dulu visual kerusakannya, jika sudah ada gambarannya nanti akan kami tentukan langkah ke depan seperti apa yang harus dilakukan,” katanya.

Baca Juga:Yogyakarta Siapkan Dana Bantuan Sosial bagi 2.000 Keluarga

Pujiati mengatakan, pemantauan tersebut akan dilakukan setelah kondisi Gunung Merapi sudah mereda, saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi.

“Saat ini status aktivitas Gunung Merapi masih Siaga atau level III, dan masih beberapa kali terjadi erupsi dengan jarak luncur berkisar satu kilometer. Kami belum berani untuk menerbangkan drone, nanti setelah statusnya turun,” katanya.

Ia mengatakan, selain itu pihaknya juga belum mendapat laporan adanya hewan-hewan habitat hutan Merapi yang turun.

“Dari petugas BTNGM di Resort Srumbung, Magelang juga belum melaporkan adanya hewan habitat hutan Merapi yang turun,” katanya.

Ant-Claudia