blank
Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Lutfi (tengah) berdialog dengan anggota Polres Magelang di ruang pelayanan.   Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Polres Kabupaten Magelang meluncurkan program cashless + SKCK door to door, Kamis (25/2/2021). Program layanan kepada masyarakat itu diresmikan oleh Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi.

Kapolda mengatakan, itu salah satu prioritas program Kapolri untuk memberikan pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat dengan menggunakan teknologi informasi. Di antaranya pelayanan perpanjangan pajak, SIM, SKCK.”Melalui beberapa program itu yang diuntungkan adalah bank. BI pun akan memonitor bahwa di Magelang ada transaksi tanpa uang,” katanya.

Itu sebagaimana program Kapolri, yakni memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat. Dengan menggunakan media elektronik. Itu merupakan terobosan kreatif yang perlu dikembangkan di daerah lain.

Maka, daerah lain akan diminta melakukan program itu. Dengan keuntungan teknologi yang ada. Tepat dengan adanya covid-19 untuk menghindari kerumunan. Dengan adanya transaksi tanpa bersentuhan dengan masyarakat. Untuk mengeliminir kerumunan.

Ke depan, layanan seperti itu baik untuk mengurus SIM, SKCK, membayar pajak. Itu menghindari masyarakat membawa uang cash, yang bisa timbul terjadinya tindakan kriminalitas.

Jemput bola pengurusan SKCK juga sangat membantu warga. Polisi hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak menjadi ndoro lagi

Ndoro itu orang yang dilayani. Tetapi kalau pelayanan adalah memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” katanya.

Eliminasi

Satu sisi bisa mengeliminir adanya anggota yang bersentuhan dengan masyarakat. Di sisi lain mendidik untuk membuka publik complaint bahwa besar kecilnya polri ditentukan oleh masyarakat.

“Anggota Polri ibarat seperti aquarium. Masyarakat boleh melihat dan bisa memberi masukan. Karena besarnya polri dari masyarakat,” katanya.

Maka program itu diapresiasi. Itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Karena tanpa sosialisasi, maka masyarakat tidak tahu.

Di mana layanannya tidak menggunakan transaksi cash (tunai). Tetapi menggunakan barkode. Warga memanfaatkan aplikasi yang dimiliki Polri. Diharapkan tidak terjadi interaksi negatif antara masyarakat dan anggota Polri.

Di satu sisi masyarakat akan terdidik, tidak menjadi celah bagi anggota Polri untuk melakukan pelanggaran. Di sisi lain dengan adanya Covid-19 tidak terjadi pengumpulan warga di sentral-sentral pelayanan kepolisian.

Kemudian untuk SKCK door to door, akan sangat efektif bahwa anggota Polri akan menjemput bola kepada warga mana yang membutuhkan. Sebagaimana hadirnya Polri di tengah masyarakat. Polisi datang ke rumah masyarakat, dan memberikan pelayanan masyarakat.

Itu baru pertama dan akan diberlakukan di seluruh jajaran Polda Jateng.  Di sisi lain, ketika ditanya kondisi keamanan pilkada di wilayah Jateng, menurut Kapolda, kondusif. Semula ada dua daerah yang rawan gangguan keamanan, tapi itu sudah selesai. Itu bagian terakhir Operasi Mantap Praja. Sekarang sudah kondusif sekali tidak ada yang bersengketa.

Persembahan Polri

Kapolres Kabupaten Magelang, AKBP Ronald A Purba mengatakan,  progran itu merupakan persembahan polri bagi masyarakat Kabupaten Magelang. Semoga Polri benar-benar menjadi pelayan, pelindung dan pengayom, serta membantu pemecahan masalah bagi masyarakat. Sesuai program 100 hari Kapolri, perlu inovasi dan terobosan kreatif untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Bagaimana kita tetap bisa produktif, tetapi tetap aman dari covid,” katanya.

Program itu merupakan terobosan kreatif yang diharapkan bisa berkembang ke daerah lain. Berusaha mengamankan masyarakat, jadi tidak ada transaksi tunai. “ini untuk meminimalisir proses pungli,” tuturnya.

Itu untuk proses pelayanan bagi masyarakat. Demikian juga untuk SKCK door to door, polisi memberikan pelayanan dengan langsung menjemput ke rumah. Polri telah menyiapkan sarana, baik kendaraan, serta personelnya. Agar warga yang memiliki kesibukan atau keterbatasan tidak perlu datang ke Polres untuk membuat SKCK. Cukup menunggu di rumah, anggota polres yang akan datang ke rumah.

“Diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat layanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Adapun gambaran singkat pelayanan SKCK door to door, adalah

pelayanan SKCK memberikan nomor hotline yg bisa dihubungi oleh masyarakat. Petugas SKCK bersama Ident datang dengan membawa blangko biodata pemohon yang harus disi. Pemohon menyiapkan fotokopi KTP, KK dan pas photo 4X6 backgound merah sebanyak empat lembar.

Setelah blangko diisi pemohon dan sudah melaksankan sidik jari, maka proses selesai. Kemudian blangko dibawa ke Polres Magelang untuk dilakukan pencetakan SKCK yang selanjutnya akan diantar ke rumah pemohon dan pemohon membayar Rp 30.000.

Pelayanan SKCK door to door diprioritaskan bagi difabel, kelompok rentan dan pemohon yg apabila memerlukan SKCK misalnya terjadi bencana alam.

Apabila akan membuat bersama-sama misalnya ada pilkades yg memerlukan SKCK, maka  petugas SKCK dapat hadir di desa atau kecamatan secara kolektif jemput bola.

Eko Priyono