blank
Halaman depan Stasiun Tawang terlihat masih tergenang air, hingga melumpuhkan sebagian aktivitasnya. Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketinggian air di Stasiun Tawang Semarang, kini sudah mulai surut. Di hall dan peron stasiun yang kemarin sedalam 75 cm, kini surut menjadi 50 cm, dan akses masuk stasiun melalui Jalan Tawang yang semula 55 cm, kini hanya 40 cm. Meski sudah ada penurunan ketinggian air, Stasiun Tawang masih belum bisa digunakan untuk melayani penumpang.

”Kami PT KAI Daop 4 Semarang memohon maaf yang sebesar-besarnya, karena pelayanan untuk naik turun penumpang dan pelayanan GeNose, sementara waktu dialihkan ke Stasiun Poncol,” kata Kepala Humas KAI Daop 4, Krisbiyantoro, Rabu (24/2/2021).

Dari pantauan lapangan Rabu (24/2/2021), emplasemen Stasiun Tawang di jalur 1 sampai dengan 7, sudah terlihat jalur relnya. Sehingga akan bisa digunakan untuk operasional perjalanan KA.

BACA JUGA: Semarang Darurat Banjir, Tingkat Kenyamanan Mungkin Berakhir, Pemkot Harus Logis Berpikir

blank
Kondisi Stasiun Tawang masih tergenang banjir, Rabu (24/2/2021). Foto: hery priyono

Hanya saja, masih menggunakan bantuan lokomotif Hidrolik, yang harus melewati air banjir dengan ketinggian 14-23 cm, pada titik km 1+100 sampai dengan 1+600.

Perjalanan KA jarak jauh pada hari ini tetap jalan, seperti KA Argo Anggrek, Maharani, Dharmawangsa dan Jayabaya. Sedang KA lokal Kedungsepur dari Semarang tujuan Ngrombo, dibatalkan.

Upaya dari KAI Daop 4 Semarang khususnya di Stasiun Tawang, telah mengoperasikan pompa air utama, yang berada di depan halaman parkir Tawang, sejumlah empat unit. Dan pompa air peron sebanyak lima unit, untuk membantu menyedot air dari peron guna dibuang ke arah emplasemen.

”Semoga cuaca hari ini mendukung untuk mempercepat penanganan masalah banjir di Stasiun Tawang, dan tentunya kami juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk menjaga lingkungan sekitar jalur KA,” ujar dia lagi.

Hery Priyono-Riyan