blank
TERKUNCI - Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi tidak bisa masuk ruang kerja karena pintu masuk terkunci. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Entah siapa yang menyuruh dan dengan maksud apa, pintu kantor Wakil Wali Kota Tegal M Jumadi dalam keadaan terkunci, sehingga orang nomor dua di jajaran Pemkot Tegal itu tidak bisa masuk. “Hari ini saya ke kantor diantar istri saya, karena saya tidak ada sopir dan tidak ada ajudan,” kata Jumadi kepada wartawan.

Saat mau masuk ruangan ternyata pintu terkunci dan tidak ada staf bahkan ada tulisan “BAPAK WAKIL WALI KOTA TEGAL TIDAK ADA DITEMPAT MULAI TANGGAL 11 FEBRUARI 2021 SAMPAI SEKARANG.”

Sambil menunjuk tulisan yang menempel di pintu. “Tulisan itu mulai tanggal saja salah. Saya juga tidak tahu ini maksudnya apa,” tutur Jumadi.

Lebih lanjut Jumadi mengatakan, sebenarnya pukul 09.00 WIB kalau ada ajudan akan menerima tamu beberapa mahasiswa, tapi karena pintu terkunci tidak bisa masuk. “Kalau menurut Anda saya harus bagaimana? Apa harus pulang atau bagaimana? Masa saya harus nongkrong di luar,” tanya Jumadi kepada wartawan.

Saat ditanya sejauh mana komunikasi dengan Wali Kota Tegal, Jumadi mengatakan sebenarnya sih oke-oke saja. “Makanya saya nggak ngerti, ini ada apa. Saya tidak ada masalah, sebenarnya bisa dikomunikasikan. Kalau saya di kantor nggak pernah ditanya, giliran Sabtu dan Minggu saya ke rumah pribadi ditanya, jadi saya bingung,” ungkap Jumadi.

Jumadi mengaku komunikasi dengan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono Minggu lalu setelah pulang dari Jakarta.

Sekda Kota Tegal, Johardi saat dikonfirmasi tarkait penarikan fasilitas Wakil Wali Kota Tegal, alasannya karena Wakil Wali Kota tidak ada di tempat. ”Karena ajudan dan staf di sana (rumah dinas, red) Wakil Wali Kota kan tidak ada kegiatan jadi dikembalikan kepada OPD,” katanya.

Johardi menambahkan, otomatis kalau sudah berangkat nanti pasti akan dikembalikan, tetapi kan tetap ada proses untuk mencari sopir dan ajudan sesuai harapan dari Pak Wakil Wali Kota Tegal. Apa pun ingin yang terbaik dan kembali seperti semula.

“Kalau penarikan untuk ajudan dan sopir karena ada pengunduran diri. Kemudian dua staf yang di kantor mungkin karena beberapa hari tidak ada kegiatan, untuk sementara ditarik dan difungsikan ke OPD yang lain. Tapi nanti kalau kembali semula begini ya dikembalikan,” tutup Johardi.

Nino Moebi