blank
Focus group discussion (FGD) rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2022 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pedagang kaki lima (PKL), koperasi dan sejenisnya. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 KOTA MAGELANG (SUARABARU.ID)  – Wali Kota Magelang terpilih HM Nur Azis memiliki program unggulan, salah satunya Aplikasi Magesty (Magelang Smart City).

‘’Tujuannya,  semua layanan terintegrasi di satu aplikasi ini, seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan,’’ ungkap Kepala Bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah Bappeda Kota Magelang, Iwan Triteny Setyadi, Senin (22/2).

Dia menerangkan itu di depan peserta focus group discussion (FGD) rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2022,  yang diselenggarakan Bappeda Kota Magelang.

Kegiatan FGD diikuti pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pedagang kaki lima (PKL), koperasi dan sejenisnya.

Mereka memberikan saran dan masukan dari sektor ekonomi kerakyatan yang akan menjadi salah satu pertimbangan dalam perumusan kebijakan kepala daerah ke depan.

Hadir anggota Komisi A DPRD Kota Magelang, Tyas Anggraeni, dan sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Selain itu, wali kota terpilih juga memiliki program Magelang Keren (Kelurahan Entrepreneur Center). Di mana setiap kelurahan ditarget ada klinik UMKM. Tugasnya pendampingan terkait manajemen, pemasaran, pengemasan dan sebagainya.

‘’Ini terkait dengan program unggulan lain, yakni menciptakan 1.500 wirausaha baru. Kita punya sekitar 1.034 RT, sehingga tiap RT paling tidak punya 1-2 pengusaha baru. Mereka dilatih dan didampingi agar berkembang dan maju,’’ tuturnya.

Iwan menjelaskan, FGD RKPD 2022 ini paralel dengan pembahasan RPJMD 2021-2022 yang masih berjalan. FGD dilakukan dengan tema yang bervariasi, termasuk  tentang pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.

‘’Tujuan FGD ini untuk mendapat masukan dan saran dari pelakunya langsung, yakni UMKM, PKL dan koperasi. Kita ingin mengetahui kondisi dan masalah di masyarakat, termasuk terkait akibat dari pandemi Covid-19. Begitu pula keinginan mereka seperti apa,’’ ungkapnya.

Menurutnya, pembangunan daerah tidak lepas dari kekuatan ekonomi kerakyatan. Terlebih, Kota Magelang sebagai Kota Jasa yang tulang punggungnya adalah pelayanan baik di sektor ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan.

Melalui forum ini, pihaknya mendapat banyak saran, masukan dan keluhan dari para pelaku ekonomi kerakyatan.

Salah satunya yang masih menjadi kendala utama adalah pemasaran produk mereka yang perlu diperluas lagi.

‘’Salah satu solusinya memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Banyak sekarang pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi, seperti lewat media sosial, masuk ke marketplace dan lainnya. Perlu ada pemahaman lebih tentang IT, karena teknologi sekarang jadi kebutuhan untuk pengembangan ekonomi kerakyatan,’’ terangnya.

Pemkot Magelang, lanjut Iwan, saat ini juga sudah memiliki Aplikasi Magelang Cerdas. Salah satu isinya promosi dan pemasaran produk UMKM.

Kemudian pemerintah juga kerap membuat pelatihan dan pendampingan, termasuk mempertemukan pelaku UMKM dan startup atau pebisnis besar.

 

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono