blank
Para pengurus Koperasi Nusantara Banyumas Satria (Numas) dan petani, mengggelar doa bersama dalam Rangka Harlah ke-95 NU, dan pencanangan jadwal tanam tahap VII Kebun Kopi Merah Putih di Cingebul, Lumbir, Kabupaten Banyumas, belum lama ini.

BANYUMAS (SUARABARU.ID)– Para petani dan pengurus Koperasi Koperasi Nusantara Banyumas Satria (Numas), belum lama ini menggelar doa bersama, dalam rangka Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-95 Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua Koperasi Numas Muhammad Arief Albani menjelaskan,
doa bersama dan tumpengan itu digelar, sebagai bentuk syukur atas keberlangsungan koperasi itu sampai saat ini.

Kegiatan doa bersama itu digelar di Kebun Merah Putih Numas Cikoas, Cingebul, Lumbir, bertepatan dengan jadwal penanaman pohon kopi tahap VII, yang merupakan program Koperasi Numas.

BACA JUGA: Bisnis Hotel di Semarang Mengarah ke Tren Positif

blank
Dian Adha Sari, mewakili pengurus Koperasi Nusantara Banyumas Satria (Numas), menyerahkan potongan tumpeng Merah Putih kepada Mbah Tarjuki, sesepuh petani Cingebul, Lumbir, Kabupaten Banyumas, belum lama ini. Foto: dok/ist

”Pertanian yang dijalankan Koperasi Numas ini, diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan diri para petani dalam menjalani kehidupan. Saya dibesarkan dari hasil bertani kedua orangtua saya,” kata Kiai Selamet Subakhi, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah Pliken, Kembaran, Kabupaten Banyumas.

Sementara itu, Ketua Koperasi Numas Muhammad Arief Albani, dalam acara pembukaan menyampaikan, kemandirian ekonomi masyarakat dimulai dari menumbuhkan kepercayaan diri para petani.

Bahwa mereka percaya diri dapat menyediakan bibit sendiri, menyediakan pupuk dan kelengkapan kerja mereka sendiri, dan percaya diri untuk memasuki pasar dalam memasarkan hasil panennya.

BACA JUGA: Unisnu Jepara Terjunkan 624 Peserta KKN, Ini Pesan Ganjar Pranowo

blank
Pengurus dan Anggota Koperasi Numas, dari kiri ke kanan, Slamet Busono, Muhammad Arief Albani, Dian Adha Sari, Balqis Fadhillah, Selamet Subakhi, melakukan foto bersama, dalam Rangka Harlah ke-95 NU, dan pencanangan jadwal tanam tahap VII Kebun Kopi Merah Putih di Cingebul, Lumbir, Kabupaten Banyumas, belum lama ini.
Foto: dok/ist

”Menumbuhkan kepercayaan diri petani dan peternak ini kami anggap penting, sebagai bentuk pemberdayaan kepada masyarakat. Memberdayakan para petani dan peternak agar lebih mengetahui banyak hal dari hulu hingga hilir. Mereka dapat mempelajari banyak hal, dalam pengolahan hasil panen mereka hingga menjadi barang produksi siap pasar,” ujar dia.

Prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dilakukan Dian Adha Sarim anggota Koperasi Numas, pemilik lahan garap yang kemudian diserahkan kepada Balqis Fadhillah, mewakili anggota Koperasi Numas.

Namun oleh Balqis Fadhillah, potongan tumpeng justru kemudian diberikan kepada Mbah Tarjuki, yang menurutnya lebih merepresentasikan wakil petani penggarap di Koperasi Numas.

Riyan-Sol