blank

JEPARA(SUARABARU.ID) – Ada cara tak biasa yang dilakukan oleh seorang pejabat setingkat Direktur Jenderal dalam  memberikan apresiasi terhadap kreativitas , inovasi dan semangat yang dilakukan oleh intitusi yang berada dibawahnya.

Itu pula yang dilakukan oleh Dirjen Pendididkan Vokasi Kemendikbud RI, Wikan Sakarinto,  S.T., M.Sc., Ph.D saat membaca berita SUARABARU.ID tanggal 28 Oktober 2020 berjudul “Pasarkan  Desain Busana Karya Siswa SMK Jateng ke Tingkat Nasional”.

blank

Berita ini   berisi peluncuran majalah RATURAJA  yang dilakukan di hotel Setos Semarang yang dikirim oleh Indria Mustika, Ketua MGMP Tata Busana di WAG  Teaching Factory.  Grup WA ini berisi para pejabat dinas pendidikan, pejabat kementerian,  dunia usaha dan industri, kepala sekolah, pengawas  dan juga guru. Salah satunya adalah Dirjen Pendidikan Vokasi,  Wikan Sakarinto.

Disamping mengirim link berita SUARABARU, Indria Mustika juga mengirim link video peragaan busana yang dilakukan dalam rangka peluncuran majalah  yang diterbitkan oleh Musyawarah Guru Tata Busana Provinsi Jawa Tengah ini.

blank

Indria Mustika mengaku terkejut, diantara anggota WAG Teaching Factory From STP  yang memberikan respon  ada nama Wikan Sakarinto. “Kapan-kapan saya siap menyumbangkann diri untuk ikut foto-foto  mengenakan hasil karya siswa SMK untuk membantu meng-endorse, bila berkenan. Terima kasih,” tulis Wikan Sakarinto.

Tawaran dari Sang Dirjen sesaat memang  mengejutkan Indria Mustika. Namun, kesempatan  emas itu segera disambutnya. “Alhamdullilah siap bapak. Kepercayaan dan kesempatan ini pasti akan kami gunakan dengan sangat baik,” tulis Indria Mustika dalam pesan balasan.

blank

Setelah dibicarakan dengan semua pengurus MGMP Tata Busana Jawa Tengah dan juga dilaporkan  kepada Plt Kepala Dinas Pendikan dan Kebudayaan  serta Ketua MKKS SMK Provinsi Jawa Tengah, jadilah disepakti untuk menyambut  tawaran Dirjen Pendidikan Vokasi,  Wikan Sakarinto.

“Bahkan kemudian MGMP Tata Busana di 35 Kabupaten / Kota di Jateng ingin memberikan karya terbaiknya. Kami sepakat, karya busana ini harus  memadukan secara harmonis dan estetis potensi lokal daerah berupa batik dan tenun, desain, teknologi dan kreativitas siswa yang mampu menciptakan motif-motif baru bahan busana yang alami. Harapannya dapat membangun pasar produk karya siswa SMK,” ujar Indria Mustika.

Membangun pasar dan kolaborasi

Keinginan besar mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud adalah menjadikan SMK sebagai kawah candradimuka bagi terciptanya generasi muda yang unggul dan berdaya saing.

blank

“SMK tidak boleh lagi hanya menerbitkan ijazah. Karena itu   SMK harus mempersiapkan lulusan dengan 3 pilihan yaitu bekerja, melanjutkan kuliah  dan wira usaha,” ujarnya kepada wartawan seusai melakukan pengambilan foto di SMK Negeri 4 Surakarta. Karena itu lulusan harus memiliki dan menguasai hard skill dan soft skil, tambahnya.

Untuk itulah pentingnya  kepala sekolah dan guru yang kreatif, inovatif dan berani melakukan perubahan. “Karena itu spontan saya memberikan apresiasi pada apa yang dilakukan oleh teman-teman guru Tata Busana di Jawa Tengah yang ingin memasarkan produk karya siswa secara kreatif,” tambah Wikan Sakarinto.

blank
Wikan Sakarinto bersama Ketua MKKS SMK Provi. Jateng Samiran dan Pengurus MGMP Tata Busana Jawa Tengah

“Salah satu caranya adalah dengan meng-endorse karya siswa SMK. Harapan saya, teman-teman guru SMK dapat berkolaborasi dalam membangun pasar, baik pada skala nasional maupun internasional. Juga untuk menumbuhkan semangat siswa untuk berkarya,” ujar Wikan Sakarinto yang juga telah mengenakan karya busana siswa SMK Jateng saat peringatan Dies Natalis Direktorat Jenderal Vokasi ke-1 yang disiarkan melalui kanal youtube Direktoran Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI..

Namun menurut Wikan Sakarinto, pemotretan ini hanya bagian dari satu proses panjang dan kerja keras yang harus dilakukan bersama secara kolaboratif oleh keluarga besar SMK  dari berbagai jurusan. “Untuk melakukan promosi misalnya, jurusan Tata Busana bisa bekerjasama dengan jurusan Teknologi Informasi atau  Marketing. Sedangkan untuk pengelolaan usaha bisa bekerjasama dengan jurusan Akutansi,” tambah Wikan Sakarinto.

blank
Dirjen Pendidikan Vokasi bersama Ibu Wikan Sakarinto dan pengurus MGMP Prov Jateng

Harapan saya  busana  karya siswa SMK dapat diproduksi  sesuai dengan permintaan pasar. “Dari hasil karya yang saya kenakan dalam pemotretan, saya optimis jika peluang ini dikelola dengan baik oleh busana karya siswa SMK ini akan mampu memasuki pasar nasional dan bahkan internasional. Desain, teknologi menjahit hingga pilihan bahan yang memanfaatkan potensi lokal,  busana ini memiliki pasar yang prospektif,” ujar Wikan Sakarinto.  Apalagi busana adalah bidang usaha yang tak akan pernah mati. Bahkan   akan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia.

Hadepe