blank
Tim Satgas Covid-19 Wonosobo ketika melihat kesiapan tempat cuci tangan di salah satu sekolah. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah sekolah setingkat SD dan SMP di Wonosobo yang ditunjuk untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) di era pandemi global Covid-19, ditinjau Tim Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Tim Satgas Penanganan Covid-19 yang terdiri jajaran TNI-Polri, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda, mengunjungi SD Kakuka, SDN 1 Wonosobo, SMPN 1 dan SMPN 2 Wonosobo.

Danramil 01/Wonosobo Kapten Inf Sugeng Hariyanto, Rabu (27/1), melaporkan kegiatan peninjauan ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan pihak sekolah dalam menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) di masa AKB selama pandemi global Covid-19.

“Monitoring ini bertujuan untuk memastikan sekolah sudah siap apa belum untuk melaksanakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Karena, saat ini, wabah virus Corona masih berlangsung. Sehingga proses KBM melalui PTM harus aman bagi semua warga sekolah,” ujarnya.

Penuhi Syarat

blank
Tim Satgas Covid-19 Wonosobo ketika mengunjungi SMP Negeri 1 Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurutnya, dari peninjauan di lapangan, sekolah yang ditunjuk mengelar PTM di era pandemi global Covid-19 ini sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Baik dari sisi sarana dan prasarana maupun kesiapan guru dan peserta didik.

“Sarana dan prasarana tempat cuci tangan, hand sanitizer, thermogun dan pengaturan jarak meja serta kursi tempat duduk siswa maupun guru sudah siap sesuai peraturan yang ada,” sebutnya.

Siswa dan guru yang mengikuti KBM wajib mengenakan masker dan menjaga jarak aman. Siswa berangkat dan pulang sekolah tidak naik kendaraan umum tapi di antar jemput orang tua masing-masing.

”Penerapan prokes Covid-19 harus dapat dipenuhi sebelum PTM dimulai. Apa yang diharapkan pemerintah dan ketentuan yang dinilai penting harus dilakukan. Karena ini menyangkut keselamatan dan kesehatan siswa dan guru,” pungkasnya.

Muharno Zarka