blank
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz berseragam dinas.(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Bupati Kebumen pada 17 Februari 2021, KH Yazid Mahfudz menyampaikan kesan pesan sekaligus permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kebumen.

Ia pun menyadari sejak menjabat sebagai bupati, masih memiliki banyak kekurangan dalam merealisasikan program-program yang sudah dijanjikan. Semua karena dia merasa bukan orang sempurna.

Yazid Mahfudz menyampaikan pesan kesan tersebut di sela-sela kesibukannya di  Rumah Dinas Bupati Kebumen, Kamis (21/1) 2021. Politisi yang juga alumni Pondok Pesantren Ploso Kediri ini akan mengakhiri masa jabatan pada 17 Februari mendatang, dan tentu akan kembali ke Pondok Pesantren Al Huda Jetis, Kutosari, Kebumen.

Adapun jabatan orang nomor satu di Kota Beriman ini selanjutnya akan dipegang oleh Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang kini sudah ditetapkan KPU sebagai Bupati Kebumen Terpilih untuk periode 2021-2024.

“Saya sendiri mohon maaf jika selama menjabat banyak kekurangannya, ada hal-hal yang tidak berkenan bagi masyarakat Kabupaten Kebumen agar dimaafkan. Sebab saya bukan Superman, saya adalah manusia biasa yang ada kekurangan dan kelebihannya. Untuk itu, secara tulus memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan selama ini,”ujar lelaki yang akrab Gus Yazid itu.

blank
Bupati Yazid Mahfudz mengenakan seragam pakaian khas Kebumen.(Foto;SB/Ist)

Dirinya mengaku, selama menjabat tidak punya masalah apa pun. Untuk itu setelah purna tugas Gus Yazid tidak punya obsesi atau ambisi apa-apa. Melainkan hanya ingin menjadi rakyat biasa, seperti dulu pada saat dirinya belum punya jabatan apa pun.

“Alhamdulillah saya sudah selesai dengan baik tidak ada masalah selama menjabat, dan mohon doa restu kepada masyarakat Kebumen saya kembali ke masyarakat. Seperti biasa sebagai warga biasa dan saya tetap akan mendukung pemerintahan yang ada,”tutur Gus Yazid.

Raih Berbagai Prestasi  

Lebih jauh adik kandung KH Wahib Mahfudz itu menyatakan, selama menjabat sebagai Bupati Kebumen telah melakukan sesuatu untuk menjadikan daerahnya lebih baik. Beberapa prestasi dan  penghargaan  didapat. Di antaranya, menerima tiga inovasi Goverment Awards, yakni penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri.

Kemudian Pelayanan Mall Publik dan berdirinya Trio Mall dan Hotel yang proses pengerjaanya kini masih berlangsung. Selanjutnya dengan ditetapkannya Geopark Nasional Karangsambung- Karangbolong, dan sedang menuju UNESCO Global Geopark (UGG).

“Semua perlu ditindaklanjuti pemerintah yang akan datang, seperti  inovasi kampung garam ini sangat luar biasa. Ini nomer 45 menyisihkan inovasi-inovasi kabupaten lain. Ini juga harus dikembangkan,”ucapnya.

Menurut dia, untuk memajukan Kebumen butuh inovasi, dan kerja sama yang baik antara bupati, wakil bupati dengan para OPD dan seluruh jajaran masyarakat. Tak lupa, Yazid mengucapkan selamat kepada Arif Sugiyanto yang sudah terpilih sebagai Bupati Kebumen akan menggantikan dirinya.

“Kepada Bupati terpilih saya mengucapkan selamat kepada pak H Arif Sugianto yang akan dilantik pada tanggal 17 Februari menggantikan saya. Tentu kondisi Kabupaten Kebumen saat ini sangat luar biasa, aneka ragam pariwisata ada laut, ada pegunungan dan masyarakatnya macam-macam,’ tuturnya.

Ia berpesan bahwa bupati adalah milik semua warga Kebumen. Karena itu bupati ke depan harus lebih banyak lagi melihat dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Tak kalah penting, bupati dan wakil bupati harus kompak.

“Bupati dan wakil bupati harus kompak, kalau tidak kompak nggak mungkin akan jalan Pemerintahan. Bupati harus fokus pada pekerjaannya. Sebagai bupati jangan disambi, ini penting. Karena kalau masih disambi dengan usaha-usaha yang lain, tidak akan fokus. Fokus pun belum tentu baik apalagi tidak fokus,” tambahnya.

Adapun hal perlu diselesaikan dan menjadi PR berat bagi bupati yang baru adalah pengentasan kemiskinan. Menurut Gus Yazid,  kemiskinan ini juga berkaitan dengan mental masyarakat. Artinya, masyarakat Kebumen ke depan harus diajak berpikir maju, bermental kuat, cerdas dan giat bekerja.

“Penyelesaian kemiskinan masalah mental. Kesehatan dan SDM juga. Maka, saya berinovasi untuk mendirikan UNS di Kebumen. Karena SDM kita masih rendah itulah masalah kemiskinan terkait masalah SDM kesehatan dan lain sebagainya,” ujarnya.

Dia ungkapkan, di Kebumen surplus padi 120 ribu ton, dan orang miskin di Kebumen bukan karena tidak makan, namun karena penghasilannya itu yang belum memenuhi standar. Faktor lain juga rendahnya tingkat pendidikan sehingga sektor pendidikan mesti menjadi prioritas.

Komper Wardopo