blank
Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memberikan sambutan pada Merdi Bumi di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Jumat 22/1.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH mengingatkan masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) agar tidak tertular Covid- 19.

Sebab kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kebumen masih terus meningkat, dan angka kematian akibat virus corona cukup tinggi, yakni sekitar 3,7 persen.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat menghadiri  Merdi Bumi di SDN2 Sawangan, Kecamatan Alian, Jumat 22/1. Acara dihadiri Kepala Dispermades Kebumen Frans Haidar, Camat Alian Sugito Edi Prayitno, Kapolsek AKP Moen Sudaryanto berserta Forkopimcam, Kepala Desa Sawangan serta perangkat.

‘’Kasus terkonfirmasi Covid 19 di Kebumen masih terus meningkat. Angka Kematian juga cukup tinggi. Jadi protokol kesehatan harus dijaga betul dan jangan disepelekan, ini penting,’’imbau Wakil Bupati yang juga Bupati Terpilih Pilbup 2020.

Arif Sugiyanto menyambut baik kegiatan merdi bumi tersebut. Menurutnya, tradisi semacam ini perlu dilestarikan sebagai bentuk nguri-uri budaya lokal. Pihaknya berharap dengan kegiatan ini dapat terwujud ikatan silaturahmi yang baik antar sesama masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang aman dan kondusif. Dengan begitu masyarakat dapat melaksanakan aktivitas dengan nyaman sehingga ekonomi bisa meningkat.

‘’Atas nama Pemerintah Kabupaten Kebumen, tentukami menyambut baik kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat mendatangkan keberkahan dan mamfaat, terutama di bidang ekonomi. Tapi tetap jangan sepelekan 3 M, yaitu rajin mencuci tangan, memakai masker saat keluar rumah, dan menjaga jarak, hindari kerumunan,”Wakil Bupati.

Sebelumnya Kepala Desa Sawangan Selamet menjelaskan, merdi bumi merupakan kegiatan rutin yang sudah tradisi sejak ratusan tahun lalu setiap menjelang musim panen atau ketika tanaman padi warga sudah berisi.

Meski begitu, lanjut Slamet, kegiatan merdi desa kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19. Biasanya dihadiri oleh ribuan warga, kini hanya dari beberapa perwakilan saja. Itu pun dilakukan dengan mengendepankan prokes secara ketat.

‘’Kegiatan masih sama seperti biasanya, yaitu diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama di depan nasi ingkung yang dibawa masyarakat. Biasanya ada pagelaran wayang kulit, tahun ini ditiadakan,’’jelas Kades.

Komper Wardopo