blank
Rumah seorang warga di Wonosobo ambruk, karena tanahnya longsor. Foto: Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Pemkab Wonosobo meminta adanya deteksi berputar, terkait potensi bencana alam yang ada di daerahnya. Hal itu untuk meminimalisasi korban jika terjadi musibah bencana alam.

”Saya sudah perintahkan seluruh camat, untuk aktif memantau dan berkomunikasi dengan pemerintah desa. Utamanya desa-desa yang rawan bencana, baik longsor, banjir atu tanah bergerak,” ungkap Sekda Pemkab Wonosobo, One Andang Wardoyo.

Menurutnya, daerah Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di Jateng yang menduduki peringkat lima besar ancaman bencana alam. Jika musim hujan tiba, banyak tanah longsor dan bergerak.

BACA JUGA : Bupati Banjarnegara Ajak Kepala Daerah Bantu Korban Gempa, Banjir dan Tanah Longsor

Bahkan hampir semua potensi bencana ada di daerah pegunungan ini. Terkait hal itu, maka kewaspadaan, kesadaran dan juga mitigasi bencana harus terus dibangun.

”Dari hasil pemetaan yang dilakukan, hampir di semua kecamatan memiliki potensi bencana. Baik itu yang ada di wilayah Utara maupun yang ada di wilayah Selatan,” ujarnya.

blank
Zulfa AAK (Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo). Foto: Muharno Zarka

Sementara itu, Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Ahsan Alim K, Jumat (22/1/2021) menyampaikan, hujan deras disertai angin kencang masih akan berlangsung di wilayah Jateng termasuk Wonosobo.

”Kecamatan Wadaslintang, Kaliwiro, Kepil dan Kalibawang ada potensi tanah bergerak dan longsor. Maka kita imbau kepada pemerintah desa, untuk meningkatkan kewaspadaan,” ucapnya.

Berkaitan dengan jalur yang amblas di Desa Trimulyo dan Ngalian di Kecamatan Wadaslintang, sudah dalam penanganan Bina Marga Jateng. Bahkan di depan Koramil Wadaslintang pun, sudah dilakukan pengurukan tanah.

Muharno Zarka-Riyan