blank
Greysia Polii menangis haru dalam dekapan Apriyani Rahayu, mengingat kakaknya yang telah tiada dan ibundanya yang tengah berjuang melawan covid-19. Foto: youtube

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Ada kejadian menarik sekaligus mengharukan, usai pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berhasil menjadi juara turnamen bulutangkis Yonex Thailand Terbuka 2021.

Titel juara diraih, setelah mengalahkan wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, dengan skor 21-15, 21-12 di Impact Arena, Bangkok, Minggu (17/1/2021). Namun ternyata dalam kebahagiaan atas raihan gelar juara itu, tersimpan rasa duka yang cukup mendalam, hingga menyebabkan tangis Greysia pecah di akhir pertandingan.

”Puji Tuhan, dibilang lega ya lega, karena sudah menyelesaikan tugas dengan baik. Tetapi di waktu yang bersamaan, sebenarnya mixed feeling sih, lebih kepada emosional, karena…” ucap Greysia terhenti, saat menjawab pertanyaan wartawan, seperti dikutip dari badmintonindonesia.org, Minggu (17/1/2021).

BACA JUGA : MU Tetap di Puncak setelah Imbang 0-0 Lawan Liverpool

blank
Foto: dok/ist

Di satu sisi, Greysia merasa lega karena sudah bisa melaksanakan tanggung jawabnya, dan mengantarkan kemenangan bagi Indonesia bersama pasangannya Apriyani. Apalagi ini merupakan gelar pertama Indonesia di sektor ganda putri, dalam kelas super 1000.

Tapi suasana hati pun tak bisa dibohongi. Seluruh pikirannya pun terbagi, termasuk memikirkan sang suami yang baru dinikahinya pada 23 Desember lalu, Felix Djimin. Setelah menikah, Greysia hanya mengambil waktu libur satu minggu dan kembali ke Cipayung.

Bagi Greysia, kemenangan ini merupakan hadiah pernikahan dan juga sebuah motivasi untuk keluarga. Pasalnya, saat Greysia fokus berlatih di Pelatnas Cipayung dan kembali ke asrama setelah menikah, ibunda Greysia sempat terpapar Covid-19.

Ditambah lagi, atlet kelahiran 11 Agustus 1987 itu, harus kehilangan salah satu kakak kandungnya, Rickettsia Polii. Kedua alasan inilah penyebab tangis Greysia pecah usai meraih gelar juara.

BACA JUGA : Pirlo Akui Juventus Tampil Buruk

”Aku dedikasi gelar juara ini buat keluarga aku yang sedang berjuang melawan covid-19. Pikiranku kemana-mana, habis kakak meninggal, kemudian mamah covid,” ujar Greysia.

Namun apapun kondisinya, tiga turnamen di Thailand tetap harus Greysia hadapi. Apalagi latihan sudah dipersiapkan sejak November tahun lalu. Satu-satunya cara yang dia lakukan hanyalah meminta kekuatan dari Tuhan.

”Aku cuma berusaha lebih dekat sama Tuhan saja. Benar-benar aku minta kekuatan, setiap hari berdoa, supaya tidak hilang fokus,” imbuh dia.

Untuk dua pertandingan selanjutnya, Greysia masih harus berjuang di Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari 2021) dan BWF World Tour Finals (27-31 Januari 2021). Dia mengaku akan terus berusaha dan menjalankannya dengan sukacita.

Riyan