blank
Para pemateri dan pemandu talk show Potensi Jepara Menghadapi Tantangan Global ( Foto : Karim )

JEPARA(SUARABARU.ID) – Agar seorang pemimpin dapat melayani masyarakat dengan baik, maka ia harus menempatkan masyarakat sebagai umat Allah dan ia dalam posisi sebagai seorang pelayan umat, bukan menguasai. Karena itu pemimpin harus memedomani  Catur Murti

Ajaran Drs RMP Sosrokartono, “ngawulo marang kawulaning Gusti” itu disampikan oleh Hadi Priyanto dalam acara Talk Show Bersama Tokoh Jepara dengan tema  “Jepara dalam Menghadapi Tantangan Global”. Acara  yang diselenggarakan oleh Yayasan Pena Pewarta Indonesia tersebut  diselenggarakan  Jumat (15/1-2021) malam di Kebun Tanasa Resto, Karangkebagusan Jepara.

blank
Penyerahan cinderamata dari panitia kepada para pembicara ( Foto : Karim )

Tampil juga sebagai pembicara dalam acara yang disiarkan secara  live streaming tersebut,   Nurul Fatah seorang  pengamat politik dan kebijakan publik serta Ulil Abshor, pemerhati sejarah Jepara,. Acara dipandu seniman Jepara  Didin Ardiyansyah. Acara ini menghadirkan  3 panelis yaitu Mujiono, Sodikin dan Ashowy. Hadir juga Mulyaji, Nurkan, Ali Achwan, Santoso, Munif, Mulyono DM serta aktivis Aliansi Jepara Bangkit.

Lebih lanjut Hadi Priyanto menjelaskan tentang pentingnya seorang pemimpin memiliki pedoman hidup yang  dirumuskan oleh RMP Sosrokartono sebagai Catur Murti. “Ini merupakan bersatunya empat gejala jiwa utama yaitu  pikiran yang benar, perasaan yang benar, perkataan yang benar dan perbuatan yang benar,” ujar Hadi Priyanto.

Sementara Nurul Fatah mengungkapkan tentang pentingnya  seorang pemimpin yang visioner yang mampu mengelola potensi daerah dan menghadapi tantangan yang ada. “Ia bukan saja harus memiliki kreativitas dan inovasi, tetapi juga kejujuran, integritas dan religiusitas,” ujar Nurul Fatah.

Sedangkan Ulil Abshor yang melihat Jepara dari sisi literasii, mengungkapkan pentingnya buku atau bahan bacaan bagi anak-anak dan generasi muda  tentang  kearifan sejarah dan budaya lokal Jepara. “Saat ini, perhatian terhadap bahan pustaka dan bahkan perpustakaan relatif rendah,” ujarnya. Padahal  itu sangat diperlukan dalam pengembangan sumber daya manusia  berbasis kebudayaan.

Sementara ketua panitia talk show,  Purnomo menjelaskan acara tersebut diselengarakan sebagai sumbangsih dalam pembangunan dan pengembangan Jepara. “Harapan kami sejarah panjang Jepara akan menjadi inspirasi para pemimpin Jepara kedepan,” ujarnya.

yon – Rdksi