blank
Dinding rumah warga Desa Tegeswetan Kepil Wonosobo yang mengalami keretakan. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 13 rumah warga Desa Tegeswetan Kepil Wonosobo mengalami retak-retak. Retakan tidak hanya terjadi di lantai tapi juga merembet sampai ke dinding dan senderan rumah.

Kepala Desa Tegeswetan Agus Setyo Santoso, Sabtu (16/1), melaporkan dari 13 rumah, 3 rumah warga mengalami rusak berat dan 10 rumah rusak ringan. Rumah warga yang retak dan rusak berat ada di 2 dusun, yakni Simerak dan Bojongan.

Adapun 3 rumah yang mengalami rusak berat milik Hendra Susanto (Simerak), Haryono dan Murtingah (Bojongan). Sedangkan 10 rumah di RT 24 RW 08 di Dusun Simerak mengalami retak ringan karena dampak dari tanah longsor di sekitarnya.

“Rumah retak dan tanah longsor terjadi karena beberapa hari terakhir ini terjadi hujan deras. Tanah yang berada diperbukitan tidak mampu menahan volume air hujan yang masuk ke tanah. Sehingga tanah pun ambles dan longsor,” ujarnya.

Dampak dari tanah ambles dan longsor, sambung dia, menyebabkan tanah di sekitar pemukiman warga mengalami pergeseran. 13 rumah warga setempat pun rusak. Warga yang rumahnya rusak berat diminta mengungsi ke rumah lain yang aman.

Harus Waspada

blank
Akibat tanah ambles dan longsor rumah warga Tegeswetan Kepil Wonosobo terancam roboh. Foto : SB/Muharno Zarka

Kerugian yang diderita warga akibat rumahnya mengalami kerusakan mencapai ratusan juta rupiah. Rumah yang rusak meliputi dinding, tembok, lantai dan senderan yang retak. Akibatnya rumah sudah tidak layak huni dan sangat membahayakan bagi pemiliknya.

Babinsa Tegeswetan Koramil 09/Kepil Serda Kusnianto bersama perangkat desa setempat melakukan kegiatan monitoring dan pendataan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Warga diminta tetap waspada dan hati-hati.

“Saya menghimbau kepada korban bencana alam tersebut agar selalu waspada dan lebih hati-hati. Sebab saat ini curah hujan masih cukup tinggi. Sehingga bisa menyebabkan tanah longsor susulan atau terjadi pergeseran tanah lebih besar lagi,” ucapnya.

Menurutnya, guna menghindari kerugian yang semakin besar maka warga harus saling tolong menolong. Membantu warga yang sedang mengalami musibah. Kondisi sekitar perlu terus dipantau dan diperhatikan setiap saat.

“Rumah warga yang rusak berat perlu segera diperbaiki. Lebih aman lagi, rumah perlu dipindah ke tempat lain. Sebab, jika ditempati kembali, dimungkinkan akan terjadi pergeseran tanah lagi di tempat yang sama,” tutur dia.

Muharno Zarka