blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek kesiapan suntik vaksin perdana di Kota Semarang, Rabu (13/2/2021). Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) –  Gubernur Ganjar Pranowo pagi ini akan menjalani vaksinasi perdana di Jawa Tengah. Vaksinasi covid-19 untuk Gubernur Ganjar Pranowo akan dilaksanakan di RSUD Tugurejo Semarang, sekitar pukul 07.30, Kamis pagi ini.

Vaksinasi di Provinsi Jawa Tengah akan dilakukan oleh jajaran Forkopimda dan petugas kesehatan di tiga wilayah (Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Surakarta). Selain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin Maimoen, tokoh-tokoh agama juga ikut serta.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, untuk tingkat provinsi selain gubernur juga wakil gubernur, pimpinan DPRD Jateng, Pangdam IV Diponegoro, kapolda, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Direktur RSUD Tugurejo, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) jateng, Pimpinan wilayah PPNI, tokoh agama Islam dan dari tokoh agama Katolik. Selain itu ada wakil pimpinan DPRD Jawa Tengah (Sukirman).

Sedangkan di Kota Semarang vaksinasi perdana dipusatkan di Puskesmas Pandanaran, di Kabupaten Semarang dipusatkan di Puskesmas Ungaran dan Kota Surakarta di RSUD Bung Karno.

Yuli menyebut, pada tahap pertama telah didistribusikan sebanyak 56.860 dosis vaksin. Rinciannya, Kota Semarang sebanyak 38.240 dosis vaksin untuk 18.752 tenaga kesehatan, Kabupaten Semarang  8.000 dosis vaksin untuk 3.987 tenaga kesehatan. Sedang Kota Surakarta sementara menerima 10.620 dosis untuk 10.609 tenaga kesehatan.

Ia menyebut, nantinya setiap petugas kesehatan akan memperoleh dua kali suntik vaksin. Pertama, pada tanggal 14 Januari dan diulaang 14 hari kemudian.

“Kota Surakarta, baru didistribusikan dosis vaksin untuk sekali suntik. Mendekati hari ke 14, barulah dikirimkan lagi vaksin dari gudang penyimpanan obat milik pemprov Jateng,  ke wilayah itu,” kata Yulianto.

Skrining Ketat

Yuli menyebut, tahapan menjadi penerima vaksin, adalah proses panjang. Sebelum divaksin, calon penerima akan melalui proses skrining terlebih dahulu.  Proses penyaringan, dilakukan sejak nama calon penerima vaksin masuk dalam daftar kandidat. Hal itu dilakukan dengan self screening.

“Nanti di pelayanan, akan disediakan empat meja. Meja pertama itu pendaftaran. Kedua akan diperiksa, apakah yang bersangkutan memenuhi syarat atau tidak. Kemudian, di meja ketiga, yang bersangkutan akan disuntik. Namun setelahnya, yang bersangkutan tidak boleh pulang dulu, diharuskan duduk minimal 30 menit, untuk dipantau reaksinya,” ujarnya.

Ia mengatakan, reaksi yang akan muncul biasanya bersifat sementara. Seperti nyeri di bekas suntikan atau gatal. Nah setelah menerima suntik vaksin, yang bersangkutan akan diberikan penyuluhan berikut buku tanda vaksinasi.

Yuli mengungkap, rasa sakit setelah imunisasi mungkin terjadi. Akan tetapi, gejalanya bersifat lokal dan sesaat, ringan dan bersifat individual. Dalam istilah medis, hal itu diistilahkan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.

“Tidak perlu khawatir, karena vaksinasi dilakukan pada fasilitas kesehatan. Lalu kita sudah menyiapkan dokter spesialis, perawat dan obat-obatan sebagai langkah antisipatif,” imbuh Yuli.

Absa