blank
Wakil Ketua DPRD Jepara, Drs Junarso yang semalam diumumkan terinfeksi Covid-19

JEPARA (SUARABARU.ID) – Wakil Ketua DPRD Jepara, Drs Junarso  yang tinggal di Desa Watuaji RT 1 / RW 1 Kecamatan Keling adalah salah satu dari 16 orang staf dan anggota DPRD Jepara yang semalam diumumkan telah terkonfirmasi  Covid-19.  Ia menjalani test usap bersama 100 lebih staf dan anggota DPRD  Jepara pada hari Jumat tanggal 31/1-2020

Junarso diumumkan sebagai warga Jepara yang terkonfirmasi  Covid-19 berdasarkan pemeriksanaan Loboratoroium PCR dengan no urut pasien 4.668. Sedangkan pada pengumuman semalam ia berada di nomor urut 41.

Pria berusia 55 tahun yang  juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan ini memilih untuk membuka identitasnya sebagai orang yang terpapar virus corona disease- 2019, dengan status Orang Tanpa Gangguan ( OTG). Sebab ia sadar  dirinya bisa saja telah menjadi agen  atau pembawa virus bagi orang lain.

blank
Drs Junarso, Wakil Ketua DPRD Jepara

Apalagi ia mengaku memiliki banyak kegiatan yang  bersentuhan dengan banyak orang. Baik dalam posisinya sebagai  Wakil Ketua DPRD maupun sebagai Sekretaris PDI Perjuangan Jepara. “Saya mohon maaf jika seandainya berdasarkan pelacakan kontak erat dengan saya nanti, ada yang dinyatakan terinfeksi,” ujar Junarso.

Merasa pegal dan cepat lelah

Junarso lantas mengungkapkan, walaupun ia merasa sehat namun sebenarnya sejak tanggal 29 Desember 2020 ia sudah merasakan ada sedikit batuk,  cepat lelah,  sedikit pegal-pegal dan ingin tidur siang. Padahal selama ini ia mengaku tidak pernah berkesempatan istirahat siang.

Karena itu tanggal 30 Desember ia membeli obat di apotik dan setelah saya minum  merasa sehat kembali. “Saya sama kali tidak merasa bahwa telah terpapar Covid-19,” tambahnya dalam wawancara melalui percakapan WhatshApp Rabu pagi dengan SUARABARU.ID.

Baru ketika tanggal 31 Desember kami semua dikejutkan dengan meninggalnya seorang kawan, salah satu pejabat di Sekretariat DPRD yang meninggal dalam status positif terkonfirmasi. “Kami segera mengajukan permintaan untuk rapid tes antigen ke DKK Jepara. Namun permohonan itu baru ditindaklanjuti seminggu kemudian dan hasilnya baru diketahui lima hari kemudian. Saya sendiri karena merasa ada sedsikit perubahan pada kondisi tubuh minta dilakukan tes usap,”  ujar Junarso.

blank

Ia lantas menjelaskan, karena merasa sehat dan hanya ada keluhan kecil, maka Junarso tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa. Ia nyaman melakukan aktivitasnya dengan  tetap  menerapkan protokol kesehatan. “Bahkan bisa beraktivitas mulai pagi sampai malam, ,” ujar Junarso.

Tidak Ingin Diam Menjadi Agen  Covid-19

Kini Junarso telah diumumkan terkonfirmasi Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah. “Sebagai manusia biasa saya tentu saja cemas. Juga ada rasa takut  menghadapi virus ini. Karena itu saya mohon dukungan doa dari  teman-teman untuk proses penyembuhan,” ujar Junarso.

Namun ia mengerti,  rasa takut dan cemas itu harus dibuang jauh-jauh untuk mengembalikan daya imunitas dan daya tahan tubuhnya  agar dapat memenangkan peperangan  melawan virus ini. “Saya mulai pagi ini dengan olah raga, dan minum minuman  yang terbuat dari buah. Juga sarapan dan minum vitamin,” ujar Junarso.

Sebagai seorang Wakil Ketua DPRD, Junarso mengaku mendapatkan pelayanan dari teman-teman di Puskesmas dengan baik. “Harapan kami, semua warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 dan melakukan isman juga mendapatkan perlakukan yang  sama, baik dari Satgas Desa, Kecamatan, Kabupaten dan juga Puskesmas,” pinta Junarso.

Lakukan Prokes Bukan Karena Operasi Justisi

Sebagai seorang yang sedang berjuang melawan Covid-19 Junarso  juga mengerti bahwa Virus Corona ini memiliki cara penyebaran yang sangat cepat, mudah  dan juga  tidak nampak. Apalagi bagi bagi  Orang Tanpa Gangguan.

“Oleh sebab itu saya mengajak semua warga untuk bersama-sama menjalani protokol kesehatan mulai memakai masker, mencuci tangan, menghindari kontak langsung, mengurangi  mobililtas atau bepergian dan menjahui kerumunan. Semua itu kita lakukan bersama  bukan karena ada himbauan pemerintah atau  operasi justisi, tetapi untuk melindungi diri kita dan keluarga, teman dan bahkan masyarakat yang ada disekitar kita” pinta Junarso.

Menurut Junarso, jika ada gejala seperti yang dirasakan segera konsultasi dengan petugas medis di Puskesmas hingga dapat dilakukan deteksi lebih awal, termasuk mengatasi potensi penularan. “Harapan kami semua tenaga medis dan satgas bersedia memberikan pelayanan  terbaik bagi masyarakat.

Banlog Isman Hendaknya Ditingkatkan

Harapan lain yang disampaikan Junarso saat menjalani  isolasi mandiri pada hari pertama ini adalah peningkatan jumlah bantuan logistik bagi semua warga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri dari Pemerintah Kabupaten Jepara yang saat ini hanya bRp. 160 ribu. Sedangkan   sebelumnya hanya senilai Rp. 109 ribu.

“Jika yang dirawat dirumah sakit biaya perawatannya ditanggung pemerintah, untuk warga yang jalani isman diharapkan bantuan paling tidak Rp. 300 ribu. Saya dapat membayangkan betapa berat dan sulitnya seorang kepala keluarga yang harus jalani isman, sedangkan dia tidak memiliki penghasilan tetap,” ujarnya.

Kini Junarso dari tempatnya isolasi mandiri di Desa Watuaji hanya bisa berdoa, semoga ia dapat melalui hari-hari karantina ini dan memenangkan peperangan melawan Virus Corona. “Kami mohon doa dari teman dan seluruh warga masyarakat,” pinta Junarso.

Hadepe