blank
Panrtai di Pulau Parang dengan bebatuan berwarna hitam

Oleh : Hadi Priyanto

Ada banyak kisah menarik di Pulau Parang, di kawasan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.  Bukan saja sejarah terbentuknya pulau yang  berasal dari magma gunung purba, tetapi ada juga  misteri Gua Sarang dan kisah gadis yang ingkar janji. Juga ada legenda, batu hitam penjaga kadamaian dan ketentraman pulau Jawa yang berada di pulau ini.

Menurut Petinggi Parang, Muh Zainal Arifin, konon jauh sebelum kerajaan Demak terbentuk,   pulau  Parang telah menjadi tempat persinggahan ekspedisi Babad Tanah Jawa yang dilakukan oleh utusan   Sultan Muhammad I dari Turki. Sebelum masuk ke pulau Jawa, sebanyak 20 perahu singgah di pulau Parang. Sementara 20 perahu lainnya  melanjutkan perjalanan ke pulau Bawean sebelum ke Tuban dan Gresik.

Baca juga Tukang Parkir Berseru ‘Alhamdulillah’

Tidak ingin ekspedisi kedua ini gagal,  maka sebelum singgah ke Pulau Parang,  rombongan yang dipimpin oleh Syeh Subakir telah melakukan ritual untuk menetralisasi keangkeran Pulau Jawa dengan menggunakan embilan batu hitam.

Sebelum mendarat,  satu buah batu dilempar dari tengah lautan dan jatuh di ujung utara pulau Parang. Hingga kini daerah tempat batu itu jatuh dinamakan Watu Gandul.

Rombongan ini kemudian berlabuh  di Lagun Kunci dan kemudian naik ke Mbatu Merah yang berada ditepi laut. Dinamakan demikian karena bukit  ini memiliki bebatuan  berwarna merah. Bebataun berwarna merah ini konon diyakini bahwa didalamnya terdapat batu merah delima.

Setelah beristirahat  sejenak, rombongan naik  kearah bendungan kecil yang ada disebelah atas. Di sanalah kemudian  Mbah Karomah Kunci tinggal dengan beberapa orang. Tujuannya untuk menjaga batu hitam, penjaga ketenteraman dan kedamaian pulau Jawa. Hingga kini daerah ini dinamakan pekuncen/kunci.

Berdasarkan cerita tutur masyarakat Desa Parang, batu hitam yang dijaga oleh Mbah Karomah Kunci itu diyakini untuk menjaga pulau Jawa dan juga Karimunjawa. Dari Pulau Parang diyakini dapat diwujudkan kemuliaan dan  kedamaian Pulau Jawa. “Masyarakat meyakini, kunci kemuliaan dan kedamaian pulau Jawa  berada di pulau Parang,” ujar Petinggi Parang Muh Zainal Arifin.

Penulis adalah Wartawan Suarabaru.id di Jepara