blank
Kondisi jalan raya Prembun-Wadaslintang Wonosobo yang ambles dan longsor pagi tadi. Foto : SB/dok

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Jalur utama yang menghubungkan Prembun Kebumen – Wadaslintang Wonosobo, tepatnya di depan Markas Koramil 12/Wadaslintang, putus total karena jalan ambles dan longsor.

Camat Wadaslintang Mitro Sambodo, Selasa (12/1) pagi ini, melaporkan jalan ambles dan longsor terjadi sekitar pukul 04.45 WIB pagi tadi. Jalan yang ambles sekitar 20 meter dengan kedalaman kurang lebih 5 meter.

Baca juga Tukang Parkir Berseru ‘Alhamdulillah’

“Ya betul, jalan utama yang menghubungkan Wadaslintang-Wonosobo ambles, tadi pagi. Jalan kini sudah tidak bisa dilewati lagi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” katanya.

Jalan tersebut menjadi jalur utama transportasi warga dari Wonosobo ke Kebumen melalui Wadaslintang-Prembun atau sebaliknya. Setiap hari, sebelum ambles dan longsor, jalan tersebut selalu ramai dilalui pengguna jalan.

Hujan Deras

blank
Jalan yang ambles dan longsor di Wadaslintang Wonosobo pagi tadi kini sudah tidak bisa dilalui lagi. Foto : SB/dok

Jalan yang ambles dan longsor di Wadaslintang, disebabkan karena hujan deras yang turun sejak Senin (11/1) pukul 15.00 WIB hingga Selasa (12/1) dini hari belum reda. Di bawah jalan yang ambles dan longsor merupakan areal persawahan milik warga setempat.

Menurut Mitro Sambodo, jalan yang ambles dan longsor masuk di wilayah Desa Trimulyo Wadaslintang. Dari arah Prembun dan Wonosobo di dekat jalan ambles, dipasang portal oleh warga setempat untuk menandai jalan sudah tidak bisa dilewati lagi.

Warga Wonosobo yang akan ke Kebumen atau sebaliknya kini hari harus memutar lewat Gandulekor, Banjarnegara. Meski lebih jauh dan lama, itu merupakan jalur alternatif yang terpaksa harus dilalui jika ingin sampai ke tempat tujuan.

“Sedang warga Wadaslintang yang akan ke Wonosobo atau sebaliknya, juga harus melewati jalan desa Cangkring, Besuki hingga Medono Kaliwiro. Meski sempit jalur tersebut kini bisa dilalui pengguna jalan,” sebutnya.

Muharno Zarka