blank
Tim pencari menaikkan bagian pesawat yang ditemukan ke atas kapal. Foto: monitor tv/wied

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Tim pencari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya menemukan moncong pesawat dan serpihan-serpihan kecil bagian tubuh manusia.

Demikian laporan yang disampaikan reporter INews TV secara langsung skeitar pukul 10.30 dari kapal KRI Gilimanuk di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Selain itu, juga ditemukan bagian-bagian pesawat yang berukuran sekitar 1 meter sampai 1,5 meter. Juga bagian pesawat yang lain seperti alat pernafasan (masker), dan lain-lain.

blank
Bagian pesawat yang ditemukan oleh tim pencari di kedalaman antara 20-23 meter di dasar laut. Foto: Monitor tv/wied

“Tim pencari juga menemukan bagian-bagian pesawat yang diduga dinding pesawat dan beberapa serpihan daging yang diduga adalah korban yang menjadi penumpang pesawat,” kata Kolonel Wahyudin Arif, anggota tim pencarian.

Sementara, Minggu dinihari tadi, seperti dilaporkan CNN Indonesia, satu kantong jenazah hasil pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Pulau Seribu dibawa ke RS Polri Kramatjati.

Kantong jenazah dibawa dari Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun demikian, belum diketahui dengan jelas isi kantong jenazah tersebut.

Kepala Bidang Dokter Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Polisi Umar Shahab meminta keluarga korban segera datang membawa keterangan dan informasi mengenai keluarga yang hilang yang menjadi korban.

“Diharapkan keluarga yang berhubungan darah agar datang dengan membawa keterangan dan informasi, termasuk dokumen dari Dukcapil, kemudian catatan medis,” ujarnya.

Sebelumnya, DVI Pusdokkes Polri Ahmad Fauzi mengatakan keluarga korban yang datang ke posko sebaiknya membawa dokumen seperti Kartu Keluarga atau ijazah untuk pencarian sidik jari.

Lalu dokumen lainnya yang bisa dibawa adalah data perawatan gigi seperti hasil rontgen gigi.

Selain itu, barang-barang seperti sikat gigi yang biasa dipakai atau pakaian dalam yang telah dipakai namun belum dicuci bisa juga dibawa untuk proses identifikasi.

“Untuk pengambilan sampel DNA diharapkan orang tua kandung, anak kandung, beserta pasangannya, suami atau isteri,” kata Ahmad, melalui pesan singkat.

wied