blank
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian  pada Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy berdialog dengan petani Grabag, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian  pada Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan, pemerintah menginginkan petani Indonesia maju dan modern. Alat-alat dan mesin pertanian perlu dioptimalkan, sawah-sawah yang belum maksimal agar segera percepatan tanam.

“Jadi, petani pasti untung, sepanjang ikut prosedur tanam yang baik.Dana pinjaman harus dimanfaatkan optimal, Rp 1,1 triliun untuk 14 kabupaten,” kata Sarwo Edhy saat melakukan kunjungan kerja di Gabungan Petani Organik (Gupon) Sekarlangit, Grabag, Kabupaten Magelang, Sabtu (9/1/2021).

Menurutnya, sektor pertanian harus dibangun hulu sampai hilir, siapapun yang ingin memanfaatkan fasilitas bantuan upland harus dilayani. Upland bertujuan meningkatkan profitas, tambahan areal tanam baru, sehingga produksi bertambah satu atau dua musim tanam.

Selain itu juga harus diimbangi dengan pemanfaatan teknologi pertanian dan perbaikan infrastruktur pertanian. “Infrastruktur yang dibangun harus dipelihara karena dibayar dengan uang rakyat,” pesannya.

Edy menambahkan, perlu dibangun Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan komoditas beragam sehingga bisa jadi food estate. Caranya bisa dengan pematang dilebarkan untuk ditanami tanaman yang manfaat, bisa buah-buahan, kelapa, tanaman hortikultura, dan lain sebagainya.

“Jadi selain panen padi juga komoditas yang lain. Di masa pandemi diutamakan untuk konsumsi domestik, meskipun boleh juga untuk ekspor agar petani lebih sejahtera,” imbuhnya.

Menjawab permasalahan jika mata air jauh, menurutnya, bisa diatasi dengan sumur dangkal dipadukan embung.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Romza Ernawan menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memberi kepercayaan kepada petani untuk mengelola dana hibah dari Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural development (IFAD).

Harapannya dana tersebut dapat dijadikan sebagai pemacu petani di Kabupaten Magelang untuk lebih maksimal dalam mengolah lahan secara organik agar memberikan nilai tambah kepada petani.

Selain itu dana hibah dari IsDB dan IFAD tersebut diharapkan juga mendorong petani untuk berpikir secara modern, bahwa pertanian tidak sebatas menanam dan panen saja, tapi juga bagaimana pemasarannya, sehingga keuntungan petani menjadi lebih besar.

Pemanfaatan alat mesin pertanian modern juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengolahan lahan, mengingat keterbatasan buruh tani saat ini.

“Kegiatan upland di Kabupaten Magelang akan dilaksanakan tahun 2021 ini di tiga kawasan yaitu lereng Merbabu di Kecamatan Grabag, lereng Merapi Kecamatan Sawangan dan lereng Sumbing, tepatnya di Kecamatan Bandongan, Kaliangkrik dan Tempuran, yang meliputi 32 desa,” jelasnya.

Ketua GUPON Sekarlangit, Miftahul Fuad, mengungkapkan pengembangan kawasan upland di Grabag masih ada kendala air yang sering menjadi konflik petani dengan pengguna yang lain.

“Jalan usaha tani juga sangat diperlukan untuk kemudahan pengolahan lahan agar lebih efisien karena wilayah Grabag konturnya berundak dan di dataran tinggi,” ujarnya.

Eko Priyono-trs