blank
PMI Kota Surakarta menggelar kampanye donor darah plasma konvalesen. Ini dilakukan dalam upaya menyelamatkan nyawa para penderita Covid-19, yang cenderung terus meningkat.

SOLO (SUARABARU.ID) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta, mengkampanyekan ajakan kepada masyarakat, untuk berdonor plasma konvalesen. Ini dilakukan, dalam upaya menghindarkan kematian karena Corona Virus Disease (Covid)-19, yang belakangan ini jumlahnya makin meningkat.

Empat relawan PMI Kota Surakarta turun ke jalan untuk mengakampanyekan donor darah plasma konvalesen. Yakni melakukan aksi di keramaian publik, dengan mengusung poster ajakan kepada masyarakat, untuk berdonor plasma konvalesen.

Kuartet relawan PMI Kota Surakarta ini, terdiri atas Retno Dinanti Rahmani, Vivi Nurul Laily, Fira Norma Dewantri dan Windi Saptareni. Mereka mengenakan busana Alat Pelindung Diri (APD), layaknya yang dikenakan petugas medis saat menangani wabah virus corona.

Kampanye yang mereka lakukan berlangsung Kamis (7/1), di ruas Jalan Slamet Riyadi, yang merupakan jalan protokol Kota Solo. Hadir dalam acara tersebut, Chief Executive Officer.(CEO) PMI Kota Surakarta, Sumartono Hadinoto dan Agus Utomo. Petinggi PMI Kota Surakarta ini, memberikan penekanan tentang pentingnya pemahaman masyarakat, utamanya para penyintas, untuk rela melakukan donor plasma konvalesen demi menyelematkan nyawa bagi para penderita Covid-19.

blank
Kampanye donor darah plasma konvaselen, untuk menyelamatkan nyawa para penderita Covid-19, digelar oleh PMI Kota Surakarta, di ruas Jalan Slamet Riyadi, yang menjadi jantung keramaian Kota Solo.

Republik Aeng-Aeng
Penggagas aksi kampanye donor darah plasma konvalesen ini, adalah Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto. Tokoh kreatif penerima anugerah rekor dunia dari MURI ini, menyatakan, ingin berperan ikut serta memasyarakatkan donor plasma konvaselen kepada publik. ”Sebab masyarakat belum banyak yang mengenal apa itu donor darah plasma konvaselen,” jelas Mayor Haristanto.

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa Covid-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona. Itu ditandai dengan pemeriksaan swab menggunakan RT-PCR dengan hasil negatif.

Sebagai penyintas (survivor) atau orang yang bertahan hidup setelah terserang Covid-19, yang bersangkutan memiliki antibodi yang baik, maka plasma darahnya dapat dipakai untuk menolong kesembuhan pada pasien Covid-19. Berkaitan ini, masyarakat perlu dipahamkan tentang kemanfaatan donor plasma darah konvalesen dari penyintas, demi menyelamatkan nyawa para penderita Covid-19 dari kematian.

Bambang Pur