blank
Gunung Merapi belakangan ini sering memuntahkan lahar panas, maka warga di lereng gunung setinggi 2.968 mdpl itu diungsikan. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Jumlah pengungsi beberapa warga desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang hari ini sebanyak 625 orang.

Mereka itu warga beberapa desa di lereng Merapi. Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto memberikan data perlembangan jumlah pengungsi hari ini sampai pukul 18.00.

Warga Desa Krinjing, dari Dusun Trono 24 orang mengungsi di Balaidesa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. Warga Dusun Pugeran 44 jiwa di Balaidesa Deyangan,  Mertoyudan. Warga Dusun Trayem 53 jiwa di Balaidesa Deyangan,  Mertoyudan. Jumlah pengungsi dari Desa Krinjing sebanyak 121 jiwa.

Sedangkan warga Desa Ngargomulyo dari Dusun Gemer  47 jiwa di tempat evakuasi akhir (TEA) Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan. Dari Dusun Ngandong 21 jiwa juga di Gedung TEA Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan. Dari Dusun Karanganyar 15 jiwa di TEA Desa Tamanagung.  Jumlah pengungsi dari Desa Ngargomulyo sebanyak 83 jiwa.

Lalu dari Desa Keningar, warga Dusun Banaran 20 jiwa di SDN 1 Ngrajek, Kecamatan Mungkid. Warga Dusun Banaran dan  Gondangrejo 35 jiwa di rumah Kades Ngrajek. Jumlah pengungsi dari Desa Keningar sebanyak 55 jiwa.

Selain itu warga Desa Paten, Dusun Babadan I 264 jiwa di TEA Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan. Warga Dusun Babadan II sebanyak 102 jiwa di TEA Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan. Jumlah pengungsi dari Desa Paten sebanyak 366 orang.

Edi menambahkan, jumlah  pengungsi bertambah 102 jiwa dari Dusun Babadan II ke TEA Desa Mertoyudan. Selain itu Desa Keningar di luar rekomendasi prakiraan bahaya BPPTKG.

Namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi Merapi tahun 2010 maka pemerintah desa setempat memfasilitasi evakuasi pengungsian. “Total pengungsi 625 jiwa di enam titik lokasi pengungsian,” jelasnya.

Terkait hal itu dilakukan beberapa penanganan. Antara lain, sektor dapur umum menyiapkan kebutuhan personil dan peralatan dapur umum di setiap barak. Mereka menyiapkan makanan bagi pengungsi dan petugas.

Di sektor kesehatan mendirikan pos layanan kesehatan yang meliputi cek kesehatan berkala di masing-masing barak. Juga memberikan layanan cek dan tracing Covid-19 bagi pengungsi. Lalu memberikan layanan kesehatan bagi pengungsi rentan. Juga ada  kegiatan trauma healing untuk para pengungsi.

Eko Priyono-trs