blank
Makam Habib Ja'far bin Muhammad Alkaff masih ramai diziarahi warga. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) -Meninggalkan Habib Ja’far bin Muhammad Alkaff nampaknya masih menyisakan kesedihan di kalangan umat muslim. Semenjak dimakamkan pada Sabtu (2/1) silam, makam ulama yang dipercaya sebagai seorang wali ini masih ramai diziarahi warga.

Para peziarah yang datang tak hanya dari Kudus saja, tapi juga berasal dari kota-kota lain. Bahkan peziarah ada yang datang di tengah malam hingga dini hari.

“Bisa dibilang 24 jam selalu ada peziarah. Mereka banyak yang datang dari luar kota dan menyempatkan berziarah karena saat pemakaman lalu tidak bisa hadir,”kata Mulyani, petugas kebersihan makam, Rabu (6/1).

Baca Juga: Habib Ja’far Dimakamkan, Karomahnya Terus Dikenang

Meski dikenal sebagai ulama kharismatik, namun Habib Ja’far dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Ploso. Makam habib Ja’far pun berdempetan dengan beberapa makam lama yang sudah ada.

Di lokasi makam, saat ini hanya tersisa sebuah tenda berukuran 6×4 meter yang bisa digunakan peziarah untuk berteduh.

Bakal Dibangun

Atas kondisi tersebut, pihak keluarga Habib Ja’far saat ini berencana membangun makam dengan pengkijingan dan pemberian atap.  Rencana ini juga disebut mendapat dukungan dari sejumlah ulama.

Habib Muhammad Alwi Baagil  selaku perwakilan keluarga menyebut, rencananya makam Bib Ja’far nanti mau dibuatkan atap dan lantai berukuran 6×6 meter. “Biar peziarah nanti bisa nyaman saat berziarah ke makam beliau” kata pria yang akrab disapa Bib Muh tersebut.

Menurut Bib Muh, rencana pengkijingan tersebut merupakan arahan dari Habib Luthfi bin Yahya kepada Habib Bidin (Adik Bib Ja’far) bahwa makam Bib Ja’far harus dibenahi. Sebab Habib Ja’far Alkaff dipercaya sebagai seorang wali dan aset nasional.

“Kemarin Gus Baha’ juga menyarankan hal serupa, untuk pengkijingan makam Bib Ja’far. Kami kemarin sudah koordinasi, pihak desa, tokoh masyarakat dan yayasan makam, sudah diizinkan dan menyambut baik rencana kami,” ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga mempersilahkan makam Habib Ja’far bisa dijadikan sebagai salah satu wisata reliji yang ada di Desa Ploso. Pihak yayasan makam juga diizinkan menyediakan kotak amal dan bisa dipergunakam untuk kepentingan makam.

“Silahkan jika ada kotak amal, tapi tidak dimanfaatkan oleh keluarga. Silahkan digunakan untuk kepentingan makam,” jelasnya.

Mengenai waktu pembangunanya, kini pihak keluarga baru mendesain kontruksi atap yang akan digunakan untuk makam. Namun, untuk pengkijinganya akan dilakukan secara bertahap.

“Begitu desain atap jadi, kami segera mulai pembangunan. Untuk pengkijinganya kemungkinan masih lama. Pihak keluarga yang akan membangun makam tersebut,” terangnya.

Masyarakat pun diharapkan bisa menerima pembangunaan makam Habib Ja’far bin Muhammad Alkaff. Sebab, sebelumnya makam Ploso memang tidak diperbolehkan untuk mengkijing makam. Selain itu, pihaknya berharap agar pagar di area makam Ploso bisa dibangun lebih baik lagi.

“Masyarakat diharapkan bisa menerima itu, sebab beliau waliyullah yang istimewa. Pemerintah juga kami harapkan bisa membantu merapikan pagar makam, agar ada pembatas antara makam dengan rumah warga,” tandasnya.

Tm-Ab