blank
Dengan menumpang mobil ambulans, sejumlah warga Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang kembali ke pengungsian di Tempat Evakuasi Akhir ( TEA) Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Foto: Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang terus berupaya meminta semua warga  yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi, untuk mengungsi.

blank
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto. Foto; Yon

“Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa dan  memberikan  himbauan agar warganya  di KRB III Merapi untuk mengungsi. Anjuran ini khusus  bagi  warga di kawasan tersebut  hingga saat ini belum mengungsi, “ kata  Pelaksana tugas (Plt) Kepala  Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Rabu (6/12).

Edy mengatakan, selain bersama dengan pemerintah desa, dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogjakarta  juga turut memberikan sosialisasi kepada masyarakat tersebut terkait dengan kondisi Merapi saat ini.

Edy mengatakan, sesuai rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta, di wilayah Kabupaten Magelang terdapat tiga desa  yang masuk  dalam KRB III Merapi.

Ketiga desa  yang ada di Kecamatan Dukun tersebut, yakni  Desa Ngargomulyo, Krinjing dan Paten.

Namun, karena perkembangan di masyarakat , terdapat satu desa lagi yang di luar perkiraan  rekomendasi bahaya  dari BPPTKG. Yakni Desa Keningar. “Warga Desa Keningar tersebut memilih ikut mengungsi karena merasa ketakutan dan masih  trauma atas  erupsi Merapi tahun 2010 lalu. Maka,  pemerintah desa setempat memfasilitasi warganya untuk mengungsi,” katanya.

Ia menambahkan, meskipun aktivitas vulkanik Merapi meningkat  namun  hingga saat belum semua warga mengungsi. Warga yang hingga saat ini belum mengungsi tersebut ada  di dua dusun . Yakni, di Dusun Babadan 2, Desa Paten dan Dusun  Batur Ngisor, Desa  Ngargomulyo.

Menurutnya, seiring dengan meningkatnya  aktivitas vulkanik Gunung Merapi,  tempat yang paling aman bagi warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi yakni di pengungsian.

“Sesuai konsep desa bersaudara,  wargalah yang mengungsi bukan diungsikan. Namun tentunya bila peningkatan cukup signifikan dan perlu dilakukan upaya upaya lebih memaksa. Orientasi kita adalah penyelamatan jiwa manusia,” kata  Edy yang juga menjabat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Magelang.

Yon-trs