blank
Gunung Merapi tampak indah dari jauh. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto menginformasikan sampai Jumat (1/1/21) pukul 18.00 aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Gempa guguran juga cukup banyak.

blank
Edy Susanto, Kepala BPBD Kabupaten Magelang. Foto: Dok FB

Kendati demikian ratusan warga beberapa desa di lereng Merapi yang semula mengungsi kini sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing. Sampai pukul 18.00 tadi jumlah pengungsi 119 warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun. Yakni warga Dusun Trono 24 jiwa di Gedung Balaidesa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.

Dusun Pugeran 42 jiwa di balaidesa Deyangan Kecamatan Mertoyudan. Warga Dusun Trayem 53 jiwa juga di balaidesa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. “Seluruh pengungsi dari Dusun Babadan II, Desa Paten sejumlah 120 jiwa kembali ke rumah masing-masing,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data hasil pemantauan Gunung Merapi oleh BPPTKG, aktivitas vulkanik dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Oleh karena itu, sejak 5 November 2020 pukul 12.00  tingkat aktivitas Merapi dinaikkan dari waspada (level II) ke siaga (level III).

Prakiraan daerah bahaya oleh BPPTKG di Kabupaten Magelang adalah wilayah Kecamatan Dukun. Yakni Desa Paten khususnya Dusun Babadan 1 dan 2. Desa Krinjing meliputi Dusun Trono, Pugeran dan Trayem. Desa Ngargomulyo meliputi Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong dan Dusun Karanganyar.

Penetapan status tanggap darurat dari hasil pemantauan dan rekomendasi dari BPPTKG, Pemerintah Kabupaten Magelang memberlakukan status siaga darurat bencana erupsi Gunung Merapi. Sehingga kelompok rentan  diungsikan ke desa saudara (desa penyangga).

Yakni warga Desa Paten di Desa Banyurojo dan Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan. Warga Desa Krinjing di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. Desa Ngargomulyo  di Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan. Warga Desa Keningar di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid.

Eko Priyono-trs