blank
Armada angkutan PT Semen Gresik mendistribusikan produk kepada konsumen. Foto: Humas SG

REMBANG (SUARABARU.ID) – Penggunaan peranti lunak PxP (process expert) oleh PT Semen Gresik (SG) untuk mencapai efisiensi produksi melalui penurunan konsumsi energi dan menjaga kestabilan operasional.

GM of Production & Maintenance Semen Gresik Ahmad Zulaihan mengatakan, penerapan PxP dilakukan karena persaingan di dunia industri yang semakin ketat. Sehingga setiap pabrik semen dituntut untuk melakukan efisiensi termasuk dari sisi proses produksinya.

“Salah satu upayanya dengan menerapkan PxP dalam operasional di finish mill dan raw mill dengan tujuan untuk mengoperasikan peralatan menjadi lebih efisien,” kata Ahmad dalam siaran persnya, Kamis (17/12).

Sebagai bagian dari PT Semen Indonesia Group (SIG), Semen Gresik memandang penting untuk mengedepankan efisiensi konsumsi energi. Maka pada saat perangkat lunak PxP diterapkan, selain terjadi penurunan konsumsi energi juga berlaku peluang untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi.

“Karena terjadi efisiensi dari sisi energi, kita bisa meningkatkan kapasitas produksi yang besaran prosentasenya mencapai tiga hingga lima persen,” kata Ahmad.

blank
Penerapan peranti lunas PxP menjadikan PT Semen Gresik efisiens dalam produksi melalui penurunan konsumsi energi dan menjaga kestabilan operasional. Foto; humas SG

Dia menjelaskan, implementasi perangkat lunak PxP diawali dengan proses uji coba selama rentang waktu yang disepakati antara Semen Gresik dengan Principal FLs. Hasil uji cobanya kemudian dievaluasi bersama oleh SG, SIG, dan FLs untuk melihat performa PxP.

Ternyata performa PxP yang diujicobakan telah mampu memenuhi target kapasitas produksi, efisiensi konsumsi energi, dan kualitas produk yang dihasilkan pabrik. “Atas dasar tersebut PxP ditetapkan menjadi SOP dengan target sebesar minimal 90 persen dari total waktu kerja peralatan,” ujar Ahmad.

Ahmad menerangkan, secara konsep perangkat lunak PxP yang diterapkan di Semen Gresik memudahkan operator control room ketika pabrik akan memproduksi semen dengan cukup mengatur target yang ingin dicapai baik dari sisi energi dan kualitas produk.

Setelah itu PxP akan mengolah target-target tersebut untuk kemudian mengeluarkan output berupa nilai parameter operasi yang sudah disesuaikan. “Sebelum diterapkan PxP, operator dulu harus melakukan pengaturan parameter operasi secara manual, sekarang sudah otomatis. Penerapan PxP di Semen Gresik merupakan yang pertama dalam lingkup SIG,” pungkas Ahmad.

Widiyartono R