blank

JEPARA(SUARABARU.ID) –Penanganan dampak ekonomi bagi warga Jepara terdampak pandemi Covid-19, dilaporkan menunjukkan progres signifikan pada November kemarin. Tingkat penyerapan dananya naik 8,88 persen jika dibandingkan pada Oktober lalu. Pertumbuhan itu diikuti penyerapan anggaran belanja tidak terduga (BTT) 3,82 persen, bidang kesehatan 0,21 persen, dan jaring pengaman sosial 0,02 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, memaparkan penanganan dampak ekonomi mendapat porsi Rp 6,89 miliar, dari pagu Rp203 miliar alokasi anggaran penanganan Covid-19. Pada Oktober lalu sektor ini baru terealisasi sebesar Rp1,18 miliar atau 17,17 persen. Namun, bulan berikutnya naik menjadi Rp1,79 miliar atau terserap 26,05 persen. “Serapan penanganan dampak ekonomi per Oktober lalu kita baru 17,17 persen, per November kemarin naik jadi 26,05 persen,” paparnya, Jumat (11/12/2020).

Dari 13 butir program dalam sektor tersebut, “Pelatihan Kemasan Packing” dengan persentase penyerapan tertinggi. Yaitu pada November sebesar 96,24 persen, atau Rp 33,2 juta dari pagu Rp 34,31 juta. Selanjutnya, “Menunjang Swasembada Pangan”  teralisasi 85,71 Persen atau sebesar Rp 243,86 juta dari anggaran Rp 209,01 juta. Program “Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan IHT dalam Bidang Terapan Teknologi Tepat Guna bagi Pencari Kerja” terserap 65,67 persen, atau sebesar Rp 492,54 juta dari Rp 750 juta.

Lebih lanjut, November kemarin serapan anggaran BTT turut tumbuh 3,82 persen menjadi 37,28 persen. Dari pagu dana Covid-19 Rp44,59 miliar terealisasi Rp 16,62 miliar. Lalu, bidang kesehatan pun serapannya naik 0,21 persen menjadi 56,16 persen. Realisasinya sebesar Rp 7,28 miliar dari anggaran Rp12,97 miliar. Kemudian, Program jaring pengaman sosial naik 0,02 persen menjadi 63,96 persen, atau terealisasi Rp88,60 miliar dari dana Rp138,53 miliar. “Hingga November ini realisasi kita sudah mencapai 56,31 persen, atau sebesar Rp114,31 miliar,” ujar Edy.

Hadepe – ua