blank
Wali Kota Sigit Widyonindito memberi hormat kepada warga Kelurahan Magelang yang menyambutnya, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Sigit Widyonindito mengajak masyarakat untuk tetap kreatif meski di tengah pandemi Covid-19. Terutama bagi para pelaku usaha kecil, karena peran mereka sangat sentral menstabilkan perekonomian daerah.

Sigit menyampaikan itu saat melaksanakan kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung tahun 2020 di Kelurahan Magelang, kemarin.

Di kelurahan tersebut, Sigit menemukan banyak sekali kreasi usaha rumahan, UMKM dan pedagang yang didominasi kalangan muda-mudi. Mereka tetap bersemangat menjalankan usaha mereka, meski pandemi Covid-19 belum berakhir.

Menurutnya, Pemkot Magelang terus berupaya menguatkan peran masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Dia juga mendorong semangat para relawan Satgas Jogo Tonggo di semua RW se-Kota Magelang, karena mereka menjadi garda depan menangani pandemi.

‘’Pandemi Covid-19 ini menjadi ujian kita bersama. Sampai sekarang, sudah relatif lama, hampir 9 bulan. Saya harap, kita tetap bisa menjaga diri, menjaga keluarga dan lingkungan, juga jangan lupa senantiasa berdoa,’’ pintanya.

Sigit menilai, tingginya kurva kenaikan Covid-19 di wilayahnya belakangan, ditengarai karena tingginya pengetesan kepada penduduk. Kemudian, faktor lain adalah peningkatan pendataan terhadap kontak erat, proses tracing, dan penularan dari luar daerah.

‘’Kemarin sempat ada cuti dan libur panjang. Di satu sisi memang berdampak pada kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Magelang,’’ ujarnya.

Pada kesempatan itu, Sigit menyerahkan 156 paket sembako berisi 20 kilogram beras, 2 kilogram telur, mi instan 1 dus, minyak goreng dan kecap. Bantuan diserahkan di sela dirinya berkeliling ke kampung-kampung di Kelurahan Magelang secara door to door.

‘’Upaya dan pemberian bantuan ini disamping untuk menguatkan Satgas Jogo Tonggo di tiap-tiap RW di Kelurahan Magelang, juga sebagai strategi agar tidak terjadi penumpukan massa kalau ratusan paket sembako diberikan di satu tempat saja,’’ terangnya.

Bantuan dari berbagai sumber terus berdatangan sejak awal hingga saat ini. Tak hanya paket sembako, Pemkot Magelang juga telah menyalurkan bantuan APBD sebesar Rp3,5 miliar kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

‘’Belum lagi yang dari Kementerian Sosial sudah banyak sekali diberikan. Tujuannya apa, bantuan-bantuan ini agar masyarakat tetap bahagia, kuat dan semangat menjalani aktivitas di masa pandemi. Tapi pesan saya, jangan sembrono. Protokol kesehatan tetap harus diterapkan,’’ tegasnya.

Lurah Magelang, Suwandarta mengatakan, wilayahnya memiliki 13 RW dan 52 RT. Dia pun mengapresiasi bantuan 156 paket sembako dari Pemkot Magelang ini. Termasuk juga bantuan 75 face shiled, 13 thermo gun dan 26 alat sprayer disinfektan.

‘’Kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung ini sebagai ajang silaturahmi dan sosialisasi Jogo Tonggo yang digerakkan oleh Pemprov Jawa Tengah. Seluruh masyarakat di Kelurahan Magelang selalu memberikan dukungan terhadap program-program Pemkot Magelang,’’ ungkapnya.

Dia membenarkan bahwa masyarakat Kelurahan Magelang sebagian besar bermata pencaharian sebagai pelaku usaha. Tidak sedikit dari mereka yang usahanya terdampak pandemi Covid-19.

‘’Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Pak Wali dan Pemkot Magelang atas bantuan ini. Selama 10 tahun kepemimpinan Pak Wali (Sigit Widyonindito), Kelurahan Magelang sekarang berubah menjadi kelurahan yang berbudaya, dengan segala potensi seperti Tuk Drajat, Pendopo Mantyasih yang menjadi punden atau cikal bakal Magelang,’’ ungkapnya.

 

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono